kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Selain Mobil Listrik, Inilah Rencana Ekspansi Bisnis VinFast di Indonesia


Sabtu, 08 November 2025 / 13:55 WIB
Selain Mobil Listrik, Inilah Rencana Ekspansi Bisnis VinFast di Indonesia
ILUSTRASI. Pabrik mobil Vinfast di Hanoi, Vietnam (November 2025). Foto: KONTAN/ Titis Nurdiana


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - HANOI. VinFast Group terus mengembangkan bisnis di luar negaranya, Vietnam. Pasca perang dagang Amerika dengan China, VinFast nampaknya menggeser strategi dengan merangsek pasar kendaraan listriknya (B-EV) ke kawasan, setelah sebelumnya masuk pasar Amerika Serikat dan Eropa. 

Indonesia, India, Thailand dan Filipina menjadi target pengembangan bisnis VinFast ke depan. Di India semisal,  bulan Agustus lalu, VinFast memulai produksi perdana kendaraan listrik di fasilitas produksi mereka di Negara Bagian Tamil Nadu, India. 

VinFast menargetkan bisa memproduksi 50.000 kendaraan per tahun, sebelum kemudian menaikkannya menjadi tiga kali lipat. Fasilitas baru di India akan diproyeksikan menjadi salah satu pusat pengembangan pasar mereka di Asia.

Pasalnya, India adalah pasar mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan jumlah kendaraan yang terjual. India juga menawarkan peluang yang menarik: yakni ekonomi yang berkembang pesat, meningkatnya adopsi kendaraan listrik, kebijakan pemerintah yang terbuka bagi investor serta belum ada pemain otomotif yang mendominasi penjualan kendaraan listrik.

Baca Juga: Pemain Lain Banting Harga, Ini Jurus VinFast Hadapi Persaingan di Pasar EV

Sebelum ke India, VinFast juga sudah masuk pasar Filipina dengan bekerja sama dengan empat perusahaan besar di sana, yaki Goodyear Philipiness, Tire King and Rubber Product, Power Treat Services dan Marcjan Cavite. Di sana, VinFast membangun lebih dari 100 bengkel resmi BEV di sepanjang tahun 2025. 

Le Thi Thu Thuy, Vice Chairwoman of Vingroup and and the Chairwoman of VinFast menyebut, pasar Asia penting bagi pengembangkan bisnis VinFast ke depan. “Bukan hanya Filipina dan India, pasar Indonesia penting bagi kami. Ekonomi yang berkembang, pasar yang mengadopsi kendaraan listrik secara cepat adalah pasar yang mnarik bagi kami,” ujar Madam Thuy di Hanoi, Jumat (6/11/2025) lalu. 

Menjawab pertanyaan Kontan, Madam Thuy menyebut, VinFast memang harus berhadapan dengan pemain BEV lain yang  juga membombardir dengan mobil-mobil Tiongkok dengan harga yang relatif lebih murah. “Namun VinFast bukan China, bukan juga Tesla yang sedang berperang dagang, kami adalah BEV Vietnam yang punya keunggulan ekosistem lengkap di Indonesia,” ujar Madam Thyu.

Oleh karena itu, perusahaan yang mengawali bisnis di mie ini meneguhkan komitmen untuk membangun pabrik BEV di Indonesia di kawasan Subang, Jawa Barat dengan investasi US$ 300 juta. VinFast juga terus membangun SPKLU yang kini sudah sampai tingkat kabupaten, dari target 5.000, total SPKLU milik Vinfast sudah sampai 2.000 unit. 

“Program buyback dan tukar kendaraan baru, sampai sewa baterai juga kami kembangkan untuk memberikan experience pasar Indonesia,” imbuh CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemanto di acara yang sama. 

Bagi pembeli yang menginginkan harga BEV lebih murah di awal bisa sewa baterai. Dengan begitu calon pembeli tidak perlu khawatir dengan penurunan kualitas baterai, bahkan jika baterai kualitas hingga 70% akan langsung diganti VinFast. “Saat ini, 90% pembeli kami menggunakan skema sewa baterai,” sebut Kerry, panggilan karibnya. 

Baca Juga: VinFast Fokus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, Intip Strateginya

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan kendaraan VinFast mencapai sekitar 2.800 unit dan menempatkan VinFast di posisi keenam untuk kategori kendaraan listrik. Saat ini, model yang dipasarkan di Indonesia mencakup VF 3, VF 6, dan VF e34.

Madam Thuy juga menyebut, ekspansi di Indonesia kelak tak semata hanya mobil EV tapi perusahaan juga menjajaki pasar bisnis lain seperti rumahsakit, sekolah, motor listrik, properti hingga energi hijau. “Vingroup punya banyak lini bisnis, jadi kami akan terus menjajaki peluang di Indonesia,” ujar Madam Thuy.

Menurut situs resmi dan profil perusahaan VinGroup, beberapa pilar inti dan aktivitas bisnis perusahaan adalah:  Real Estate & Services, yakni perusahaan yang mengembangkan  pengembangan perumahan, komersial, retail, infrastruktur, industrials & technology: termasuk kendaraan listrik (EV) melalui VinFast Auto Ltd., teknologi big data/AI (VinBigdata JSC), Energi hijau (green energy) hingga social enterprises yakni lini bisnis  pendidikan (Vinschool) serta kesehatan (Vinmec).

“Di antara bisnis kami, empat diantara adalah publik company yang listing di HOSE dan Nasdaq dengan pemegang saham investor asing, selain dari investor Vietnam,” ujar Madam Thyu. Empat perusahaan yang dimaksud adalah Vingroup JSC yang merupakan induk, Vinhomes JSC, Vincom Retail JSC serta VinFast Auto Ltd yang listing di Nasdaq.

Informasi yang didapat Kontan, Vin Group rencananya akan masuk pasar di Indonesia dengan bisnis rumah sakit, real estate serta energi hijau di Batam.

Baca Juga: Insentif CBU Mobil Listrik Berakhir 2026, VinFast Siapkan Perakitan Lokal di Subang

Selanjutnya: Komet Lemmon Semakin Dekat dengan Matahari, Apakah Bisa Diamati? Ini Penjelasannya

Menarik Dibaca: Promo McD Delivery 8-9 November, Nikmati Paket 5 Ayam Goreng Hanya Rp 60.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×