Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) mengakuisisi Moka Technology Solutions Pte Ltd. Manajemen decacorn super app Indonesia tersebut sudah mengirimkan pemberitahuan aksi korporasi tersebut ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 2010 tentang Merger dan Akuisisi, setiap penggabungan badan usaha, peleburan badan usaha atau pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis ke KPPU paling lama 30 hari kerja sejak tanggal efektif aksi korporasi tersebut.
Baca Juga: Kabar burung terkait ekspansi Gojek menjadi kenyataan
Situs KPPU mencatat manajemen Gojek menyampaikan pemberitahuan tersebut pada 9 April 2020. Pemberitahuan teregristrasi pada nomor A1 60 20. Belum ada penjelasan resmi dari kedua pihak atas akuisisi ini. Namun kabar Gojek akuisisi Moka, perusahaan rintisan kasir digital sudah terdengar tahun lalu.
Namun Gojek membantahnya. Menurut Bloomberg, akuisisi tersebut sudah dimulai Desember 2019 dengan nilai mencapai US$ 120 juta. Dengan kurs saat ini Rp 15.500 per dollar AS, akuisisi tersebut bernilai sekitar Rp 1,86 triliun.
Akuisisi Gojek terhadap Moka akan meningkatkan bisnis di bidang pembayaran digital. Gojek sudah punya bisnis pembayaran, yakni Gopay. Tahun lalu, GoPay dan Moka sudah berkolaborasi dalam alat pembayaran.
Sebelumnya, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) juga telah resmi melakukan pembelian saham di PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan harga penjualan Rp 3.800 per saham. Transaksi ini dilaksanakan pada Kamis (13/2), di mana tercatat transaksi jual saham BIRD sebanyak 108,21 juta saham.
Baca Juga: Gojek akuisisi Moka, si kasir digital
Kolaborasi Gojek dengan Blue Bird kian erat. Setelah santer terdengar sejak setahun terakhir, pembelian saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) akhirnya terlaksana. Pembelian saham BIRD oleh pemilik Gojek itu terkuak dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Blue Bird di Bursa Efek Indonesia, Jumat (21/2).
Gojek membeli 4,39% saham BIRD dari PT Pusaka Citra Djokosoetono, dengan harga Rp 3.800 per saham pada Kamis (13/2). Dengan transaksi itu, pemilikan saham BIRD oleh PT Pusaka Citra Djokosoetono berkurang dari 35,84% jadi 31,51%.
Tak disebutkan dana yang dikeluarkan Gojek untuk membeli saham tersebut. Perhitungan KONTAN, transaksi ini bernilai Rp 416,73 miliar. Dalam keterbukaan informasi, Direktur Utama Blue Bird Group Holding Kresna Djokosoetono juga mengaku memiliki saham di Gojek. Namun, tak disebut besarannya.
Yang jelas, masuknya Gojek ke Bluebird bisa meningkatkan kolaborasi kedua perusahaan. Bluebird dan Gojek sudah menjalin kerjasama sejak Februari 2017. Bentuk kerjasama itu adalah layanan khusus bagi pengguna Gojek yang ingin memilih taksi Blubird, yakni GO Bluebird. Kerjasama ini mampu mengatrol pendapatan Bluebird sejak kuartal II-2017 naik 0,2%. Padahal, kuartal sebelumnya pendapatan turun 10%.
Baca Juga: Patrick Walujo dan Jerry Ng tidak tender offer usai Bank Artos rights issue
Direktur Utama Blue Bird Noni Purnomo menyatakan, bergabungnya PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sebagai salah satu pemegang saham menunjukkan bahwa Bluebird sebagai penyedia transportasi merupakan partner strategis bagi Gojek.
"Langkah ini akan semakin memperkuat kolaborasi antara kedua perusahaan, sekaligus mendukung usaha perusahaan untuk secara konsisten meningkatkan layanan Bluebird terhadap konsumen," ujar Noni.
Penguatan kerjasama kedua perusahaan melalui integrasi sistem pembayaran dan pelayanan. GoPay akan mengimplementasikan kode QRIS sebagai salah satu metode pembayaran di taksi Bluebird. Kehadiran GoPay juga akan terintegrasi ke dalam aplikasi MyBluebird.
Direktur Blue Bird Sigit Djokosoetono menambahkan, penguatan kerjasama Gojek dan Bluebird akan berlangsung dalam waktu dekat. "Kami sudah lakukan agreement kerja sama untuk integrasi yang lebih dalam lagi dari sisi pelayanan dan pembayaran," ujar Sigit, Rabu (19/2).
Baca Juga: KFC angkat bicara soal ratusan pekerja yang dirumahkan akibat pandemi
Menurutnya, kerjasama melalui integrasi teknologi dengan Gojek ini akan semakin mempermudah layanan taksi Bluebird kepada konsumen.
Andre Soelistyo Co-CEO dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa menyatakan, pembelian saham BIRD merupakan salah satu strategi manajemen untuk menjadikan Gojek sebagai layanan platform terbesar bagi konsumen di Asia Tenggara. "Target ini tidak dapat dicapai tanpa partner kuat," ujar Andre dalam keterangan tertulis.
Sepanjang Januari-September 2019, BIRD hanya mengantongi laba bersih Rp 229,33 miliar, turun 31,47% dibanding periode sama setahun sebelumnya Rp 334,66 miliar. Ini karena pendapatan perusahaan juga terkoreksi 4,73%, dari Rp 3,1 triliun menjadi Rp 2,97 triliun. Penurunan pendapatan paling besar berasal dari bisnis taksi yang merosot dari Rp 2,53 triliun menjadi Rp 2,36 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News