kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selamat Sempurna (SMSM) pasang target konservatif tahun ini


Selasa, 21 Januari 2020 / 18:45 WIB
Selamat Sempurna (SMSM) pasang target konservatif tahun ini
ILUSTRASI. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM merupakan perusahaan utama dari ADR Group (Divisi Otomotif)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun ini tampaknya menjadi periode yang cukup menantang bagi bisnis komponen PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM). Oleh karena itu perseroan cenderung konservatif dalam mematok pencapaian bisnis di tahun ini.

"Perseroan memprediksi pertumbuhan yang flat untuk tahun ini dengan melihat kondisi peluang dan tantangan di awal tahun ini," sebut Lidiana Widjojo, Corporate Secretary SMSM kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).

Baca Juga: Dua analis ini rekomendasikan buy saham SMSM, ini alasannya

Tampaknya perolehan bisnis di kuartal III 2019 lalu yang belum memuaskan membayangi proyeksi perseroan di awal tahun ini. Dimana pada saat itu perusahaan membukukan penjualan  turun 2% year on year (yoy) menjadi Rp 2,78 triliun dari Rp 2,85 triliun di kuartal III 2018.

Adapun penjualan domestik turun 2,43% menjadi Rp 947 miliar di kuartal III 2019. Manajemen sempat menjelaskan penjualan domestik yang tertekan akibat dari minusnya penjualan body maker atau karoseri yang merupakan produk utama Hydraxle Perkasa yang merupakan entitas perseroan. 

Sentimen yang mempengaruhi penurunan penjualannya karena sektor komoditas yang melemah sebab produk bodymaker ditujukan ke mining dan plantation. Selain itu SMSM juga berencana meningkatkan produktivitas pabrik filter dan radiator yang masih rendah.

Baca Juga: Meski Ada Tekanan Daya Beli, Saham SMSM dinilai Masih Menarik dan Layak Beli

Asal tahu saja, pabrik filter dan radiator yang berada di Tangerang dan Jakarta utilisasinya baru mencapai 50%. Begitu juga dengan pabrik filter di Malaysia utilisasinya masih 60%.

Kecilnya kapasitas produksi pabrik akibat dari proses otomatisasi dan shifting pabrik menjadi heavy duty oriented. Adapun di tahun ini rencananya perseroan menganggarkan belanja modal yang sama dengan tahun lalu sekitar Rp 100 miliar hingga Rp 150 miliar. 

Pangsa pasar SMSM diketahui sebagian besar ekspor, dimana pada kuartal ketiga tahun lalu mencapai 66% dari revenue saat itu. Terkait tren penguatan rupiah terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) di awal tahun ini diakui manajemen belum berpengaruh besar bagi perseroan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×