kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Setelah Tak Dapat Insentif, Tarif PPnBM Mobil Hybrid Berpeluang Naik


Jumat, 09 Agustus 2024 / 09:09 WIB
Setelah Tak Dapat Insentif, Tarif PPnBM Mobil Hybrid Berpeluang Naik
ILUSTRASI. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airalangga Hartarto (ketiga kiri) berbincang dengan Ketua Umum GAIKINDO Yohanes Nangoi (kedua kiri), Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto (kiri) saat melihat All New Prius Hybrid Electric Vehicle (HEV) saat mengunjungi booth Toyota pada GIIAS 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/7/2024). Usai gugurnya rencana pemberian insentif fiskal, pajak mobil hybrid berpotensi naik dalam waktu dekat.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy menyebut, kenaikan harga mobil hybrid akibat perubahan tarif PPnBM dan ketiadaan insentif bukan mustahil terjadi.

"Wacana kenaikan tarif pajak ini dapat mempengaruhi penjualan di segmen mobil hybrid," imbuh Billy, Kamis (8/8).

Walau begitu, Honda percaya pemerintah telah mempertimbangkan upaya mempertahankan tren penjualan di segmen kendaraan yang tengah berkembang sekaligus pengurangan emisi karbon sebelum memberlakukan penyesuaian tarif PPnBM mobil hybrid.

Sejauh ini, Honda telah memasarkan CR-V dan Accord versi hybrid di Indonesia. Honda juga membuka peluang untuk memproduksi mobil hybrid di Tanah Air pada 2025 mendatang.

Baca Juga: Sejumlah Mobil Listrik Baru Siap Ramaikan GIIAS 2024

General Manager Great Wall Motor (GWM) Indonesia Constantinus Herlijoso mengatakan, saat ini pihaknya masih memantau perkembangan perubahan regulasi yang ada. Yang terang, segala bentuk penyesuaian harga jual mobil hybrid GWM pasti memerlukan pertimbangan berbagai aspek.

"Pertimbangan kami pasti berorientasi pada konsumen," tutur dia, Kamis (8/8).

GWM percaya mobil hybrid merupakan opsi paling sesuai untuk saat ini dalam mendukung mobilitas ramah lingkungan. GWM pun berkomitmen membangun ekosistem new energy vehicle (NEV) melalui berbagai terobosan di pasar.

Salah satunya dengan merilis mobil hybrid baru Haval Jolion saat GIIAS 2024. Mobil ini akan segera diproduksi di fasilitas manufaktur Inchape Indonesia di Wanaherang, Jawa Barat, pada September mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×