Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BELITUNG. Produsen alat-alat elektronik, PT Sharp Electronics Indonesia optimistis dengan prospek bisnisnya di tahun 2020. Perusahaan tersebut lantas membidik pendapatan sekitar Rp 11 triliun pada tahun ini.
Meski belum diumumkan secara resmi, Assistant General Manager Marketing Communications Sharp Electronics Indonesia Agus Soewardji mengatakan, tahun lalu pendapatan Sharp Electronics Indonesia diperkirakan sedikit di atas Rp 10 triliun. "Ada pertumbuhan sekitar 15% dan kami optimis tren serupa kembali terjadi di tahun ini," ujar dia, kepada Kontan.co.id, Sabtu (15/2).
Kontributor utama pendapatan Sharp Electronics Indonesia masih berasal dari penjualan home appliance atau peralatan rumah tangga yakni sekitar 65%-70%.
Di sisi lain, Agus mengaku penjualan TV LED sedang dalam tren yang stagnan akibat perubahan pola konsumsi masyarakat yang beralih untuk menyaksikan tayangan visual secara online atau streaming. Tren tersebut sebenarnya terjadi secara global, bukan hanya dirasakan oleh Sharp Electronics Indonesia.
Baca Juga: Panasonic Gobel Indonesia targetkan penjualan naik 5% di tahun fiskal 2019-2020
Kendati demikian, penjualan TV LED di kota-kota kecil masih cukup stabil bahkan cenderung meningkat. "Permintaan dari kota kecil masih cukup tinggi kemungkinan karena akses internet yang terbatas, sehingga masyarakat di sana membeli TV sebagai sarana hiburan," ungkap Agus.
Selain itu, Agus juga menyebut, per Desember lalu pangsa pasar atau market share Sharp Electronics Indonesia berada di level 24,6%. Perusahaan ini pun menjadi salah satu pemimpin pasar penyedia barang-barang elektronik di Indonesia.
Ia menambahkan, capaian tersebut didukung oleh fakta bahwa Sharp Electronics Indonesia memiliki jaringan bisnis yang luas di seluruh Indonesia. Jaringan ini meliputi 25 kantor cabang, 4 sub cabang, 46 Sharp Direct Service Station (SDSS), 275 Sharp Authorized Service Station (SASS), 46 Sharp Service Representative (SRR).
Untuk tahun ini, dengan target pendapatan sebesar Rp 11 triliun, maka diharapkan pangsa pasar Sharp Electronics Indonesia bisa tumbuh ke level 25%.
Baca Juga: Lewat kompetisi dan sertifikasi, Panasonic tingkatkan kualitas teknisi AC
Demi mencapai target tersebut, tentu perusahaan ini akan menggenjot lagi promosi produk-produknya. Agus bilang, strategi promosi Sharp Electronics Indonesia dilakukan dengan menggabungkan antara promosi secara konvensional maupun digital.
Di samping itu, Sharp Electronics Indonesia juga mengandalkan influencer untuk mempengaruhi calon-calon konsumen agar mau membeli produk elektroniknya. "Dengan adanya influencer, promosi bisa dilakukan dengan dua arah antara kami dengan pelanggan," pungkas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News