kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sido Muncul siapkan belanja modal hingga Rp 200 miliar untuk mesin kapsul dan softgel


Minggu, 18 Juli 2021 / 18:19 WIB
Sido Muncul siapkan belanja modal hingga Rp 200 miliar untuk mesin kapsul dan softgel
ILUSTRASI. Inovasi yang dilakukan SIDO adalah mengubah bentuk jamu menjadi lebih mudah dikonsumsi.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) siapkan anggaran belanja modal Rp 180 miliar hingga Rp 200 miliar di tahun ini untuk mesin kapsul dan softgel. Direktur Utama SIDO, David Hidayat mengatakan Sido Muncul terus berinovasi produk jamu dan resep-resep heritage yang sudah terbukti kemanjurannya menjadi format baru yang bisa diterima generasi milenial. 

Inovasi yang dilakukan SIDO adalah mengubah bentuk jamu menjadi lebih mudah dikonsumsi. Sebelumnya dari bentuk serbuk, menjadi  bentuk pil, cair dan sekarang kapsul dan soft gel. "SIDO menyiapkan anggaran belanja modal di tahun ini senilai Rp 180 miliar hingga Rp 200 miliar di tahun ini untuk mesin kapsul dan softgel. Kami berharap mesin tersebut akan tiba segera secara bertahap," kata David kepada Kontan.co.id, Minggu (18/7). 

David menegaskan, inovasi SIDO tidak berhenti di situ saja. Pihaknya juga telah menyiapkan produk minuman kesehatan ready to drink yang sudah dapat dibeli di pasar/outlet. 

David mengatakan, untuk meningkatkan pemanfaatan bahan baku herbal di Indonesia, SIDO sedang mengembangkan green house dengan teknologi baru untuk dapat membudidayakan dan melestarikan tetumbuhan bahan-bahan jamu yang langka, mahal dan berasal dari tempat yang jauh. Hal ini dilakukan agar kesinambungan bahan baku serta kualitas dapat terjamin. 

Baca Juga: Industri jamu dan farmasi menggenjot pemanfaatan bahan baku herbal

Perusahaan dengan pendapatan hingga Rp 3,33 triliun di 2020 ini optimistis kepercayaan masyarakat terhadap produk herbal, khususnya jamu dapat semakin meningkat. 

David menegaskan, ke depannya sebagai perusahaan jamu/herbal terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara akan terus melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman. Visi SIDO adalah melestarikan jamu sebagai budaya bangsa Indonesia dan dikenal di manca negara. 

Baca Juga: Rilis produk Jamu Heritage, Sido Muncul (SIDO) bidik kontribusi capai 3% tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×