Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
Di sisi lain, dia juga menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan Pertamina guna meningkatkan kinerja. Di antaranya efisiensi belanja operasional (opex) dengan memotong anggaran hingga 30% serta melakukan prioritasi belanja modal (capex) dengan sangat selektif hingga bisa lebih efisien 23%.
Menurut Fajriyah, sudah banyak sekali hal yang dijalankan dan akan terus dilanjutkan oleh Pertamina untuk adaptasi dengan kondisi terkini.
Beberapa strategi Pertamina antara lain melakukan renegosiasi kontrak, memitigasi rugi selisih kurs, tetap menjalankan operasional dan investasi untuk mempertahankan produksi hulu; meningkatkan strategi marketing dengan program diskon dan loyalty customer untuk meningkatkan pendapatan; serta meninjau dan memperbaiki model operasi kilang dan lain-lainnya.
Lebih lanjut, prioritas komitmen Pertamina adalah penyediaan dan pelayanan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari sektor hulu sampai dengan pendistribusian BBM dan LPG ke pelosok tanah air, termasuk program BBM Satu Harga. Tenaga kerja yang langsung terlibat di dalamnya pun mencapai lebih dari 1,2 juta orang.
Kendati harus menghadapi tekanan bisnis yang berat sepanjang pandemi, Pertamina berusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) tatkala perusahaan migas global lainnya melakukan PHK besar-besaran.
Bahkan, Pertamina tetap menjalankan proyek-proyek strategis yang menyerap ribuan tenaga kerja, seperti di proyek pembangunan kilang RDMP dan GRR serta proyek infrastruktur hulu dan hilir lainnya untuk membangun ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Baca Juga: Kejar target produksi minyak 1 juta barel, SKK Migas minta Pertamina agresif
Langkah luar biasa ini adalah bentuk nyata Pertamina sebagai BUMN yang menjalankan amanah dan peran menggerakkan ekonomi nasional dan tidak hanya berorientasi keuntungan semata.
Lebih jauh lagi, kontribusi Pertamina kepada masyarakat dan negara juga tetap terjaga dengan baik. Selain tetap menjalankan kewajiban pembayaran dividen, penanganan penyebaran Covid-19 juga menjadi prioritas.
Dengan kontribusi total Pertamina Group mencapai hampir Rp 900 miliar, Pertamina terdepan dalam memberikan bantuan kepada masyarakat termasuk membangun Rumah Sakit khusus Covid-19 dan fasilitas kesehatan lain yang menunjang. Selain itu, pemberdayaan UMKM juga mendapatkan porsi besar sehingga turut membantu pergerakan ekonomi kecil dan menengah untuk dapat bertahan ditengah kondisi sulit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News