kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Sinergi BUMN Dinilai Jadi Kunci Percepatan Pengembangan Industri Panas Bumi


Sabtu, 08 November 2025 / 21:14 WIB
Sinergi BUMN Dinilai Jadi Kunci Percepatan Pengembangan Industri Panas Bumi
ILUSTRASI. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) semakin meneguhkan posisinya sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia dengan secara konsisten melanjutkan kinerja keuangan yang positif di kuartal I 2024.


Reporter: Chelsea Anastasia, Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) meningkat tipis sepanjang sembilan bulan pertama 2025. 

Sepanjang Januari–September, PLTP Kamojang menyalurkan energi listrik sebesar 1.326 GWh, naik 1,1% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1.312 GWh.

Pjs. General Manager PGE Area Kamojang, Hendrik K. Sinaga, menjelaskan peningkatan produksi didorong program optimalisasi load factor di unit 1, 2, dan 3. 

“Kenaikan ini menjadi hasil dari upaya efisiensi operasi sepanjang tahun,” ujarnya di Garut, Jawa Barat, Kamis (6/11/2025).

Baca Juga: Jadi Riset Dunia, PGE Ulubelu Model Geothermal Berbasis Water Energy Food Nexus

Kapasitas terpasang di PLTP Kamojang kini mencapai 235 megawatt (MW), menjadikannya wilayah kerja panas bumi (WKP) tertua sekaligus terbesar milik PGE. Selain Kamojang, PGE juga mengelola beberapa WKP lain, antara lain Ulubelu (220 MW), Lahendong (120 MW), Lumut Balai (55 MW), dan Karaha (30 MW). 

Total kapasitas terpasang seluruh WKP mencapai 727 MW dengan total energi tersalurkan 3.744 GWh hingga kuartal III-2025.

PGE menargetkan total energi yang disalurkan mencapai 4.978 GWh hingga akhir 2025, naik 3,1% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 4.827 GWh. “Kami optimistis bisa mencapai target karena performa operasional terus membaik,” kata Hendrik.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, menilai peningkatan kinerja PGE mencerminkan potensi besar energi panas bumi dalam menopang transisi energi nasional. 

“Indonesia memiliki cadangan panas bumi yang melimpah. Energi bersih seperti ini sangat penting karena energi fosil makin terbatas,” ujarnya seperit dikutip, Sabtu (8/11/2025).

Baca Juga: Anggaran Bonus Produksi PGE Cair, Proyek Jembatan Lawang Agung Lampung Dibangun

Menurut Esther, pengembangan energi terbarukan perlu didukung insentif yang jelas dan infrastruktur yang memadai agar masyarakat dan pelaku usaha mau beralih ke energi bersih. Ia menyoroti pula rencana ekspansi PGE untuk mencapai kapasitas 1 gigawatt (GW) dalam 2–3 tahun dan 1,8 GW pada 2033.

“Jika target ini tercapai, PGE bisa menjadi motor penggerak utama transisi menuju energi bersih sekaligus menopang target pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.

Esther menilai sinergi antar-BUMN menjadi kunci percepatan pengembangan panas bumi. Salah satunya kolaborasi PGE dengan PLN Indonesia Power dalam menggarap 19 proyek panas bumi eksisting dengan total kapasitas 530 MW. 

“Potensi sumber daya sudah tersedia, tinggal bagaimana pemerintah memberi dukungan dan insentif,” tegasnya.

Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, PGE Area Ulubelu Berdayakan Perempuan Bisnis Holtikultura

Dorongan terhadap energi bersih menjadi semakin relevan dengan agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% dan swasembada energi dalam visi Asta Cita. 

Tantangan ini kian besar setelah pemerintah melalui Kementerian ESDM menetapkan target pengembangan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 76% dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, dengan penambahan kapasitas 69,5 GW.

“Pemerintah perlu memperkuat dorongan bagi energi bersih agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat luas,” tutur Esther.

Selanjutnya: Politisi Golkar Beberkan Alasan Usulkan Seoharto Jadi Pahlawan Nasional

Menarik Dibaca: Vivo Y21d HP Murah Cuma 2 Jutaan, Ada Baterai BlueVolt 6500 mAh!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×