Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
"Nanti ikut formula, harga produk berapa, formulanya berapa supaya ekonomis. Kalau sementara (PLN dan Pupuk) ikuti PoD nya US$ 6 tapi pasti nanti ikut harga pasar.," jelas Arifin dalam kesempatan yang sama.
Dwi menjelaskan, penandatanganan nota kesepahaman dengan kedua belah pihak menjadi fondasi demi menarik para pembeli dari Jepang dan negara lainnya.
Adapun, selain kepada Pupuk Indonesia, penyaluran melalui gas pipa juga akan diperuntukkan bagi industri petrokimia di Maluku.
Baca Juga: Muncul wacana akan dibubarkan, begini kata SKK Migas
Menurut Dwi, dalam pencarian pembeli gas, Inpex dan SKK Migas akan memfokuskan kepada end-users. Namun ia tidak menutup kemungkinan untuk turut memasarkan gas kepada PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Dwi menjelaskan, dengan pemenuhan 80% komitmen pembeli gas, maka proses FID diharapkan dapat rampung lebih awal pada 2021 mendatang. Sebelumnya pihaknya menargetkan FID selesai di 2022 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News