kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SKK Migas: Produksi LNG Masela akan diprioritaskan untuk pasar domestik


Selasa, 02 Juni 2020 / 18:26 WIB
SKK Migas: Produksi LNG Masela akan diprioritaskan untuk pasar domestik
ILUSTRASI. Pemprov Maluku serahkan SK pengadaan tanah pelabuhan LNG Lapangan Abadi Masela


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Inpex Masela Ltd dihadapkan pada pekerjaan besar mencari pembeli gas alam cair atawa liquefied natural gas (LNG) dari Proyek LNG Abadi, Wilayah Kerja Masela.

SKK Migas memastikan bakal berusaha memprioritaskan produksi LNG Masela untuk kepentingan pasar domestik.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko mengungkapkan, proses mencari buyer memang masih panjang. "Sejauh ini baru ada Letter of Intent (LoI) dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa pihak, ada yang sudah menyebut volume, dan ada yang belum," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (2/6).

Baca Juga: SKK Migas pastikan proses lahan Masela baru rampung sebagian

Arief melanjutkan, memang belum ada besaran harga maupun hitung-hitungan soal harga produk. Kendati demikian, SKK Migas terus berupaya mendata pembeli potensial baik sektor domestik maupun internasional.

Sayangnya, Arief enggan merinci soal hal tersebut.

Dalam catatan Kontan.co.id, Inpex Masela Ltd lakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) jual beli gas dari Proyek LNG Abadi, Masela dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero) pada Februari lalu.

Adapun, nota kesepahaman ini dimaksudkan untuk memulai pembahasan atas penjualan dan pembelian untuk mensuplai gas LNG ke pembangkit listrik tenaga gas yang dioperasikan oleh PLN dan gas alam sebesar 150 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd) untuk kilang co-production yang akan dibangun PT Pupuk Indonesia.

Arief menuturkan, SKK Migas bakal memprioritaskan kebutuhan domestik dari produksi kilang berkapasitas 9,5 juta ton LNG per tahun ini.

"Prioritas ke domestik kalau gas pipa tidak mencukupi untuk kebutuhan domestik. Jadi domestik dulu baru ke internasional, proporsi memang mungkin di bawah 50%," kata Arief.

Mengenai porsi pasar domestik yang diperkirakan tak mencapai setengah dari kapasitas produksi, karena proyek Masela baru onstream pada 2027 mendatang.

Baca Juga: Update Blok Masela, lahan kilang dan pelabuhan sudah beres, apa yang ditunggu?

"Jadi rentang waktu 2020 sampai nanti saat masela onstream mungkin banyak perkembangan, misalnya gas pipa tercukupi untuk memenuhi kebetuhan domestik dan dengan adanya penemuan baru seperti Repsol dll," ungkap Arief.

Ia menyebutkan, proses pencarian buyer ini diharapkan dapat rampung di 2021 mendatang.

Sementara itu, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengungkapkan diskusi dengan pembeli potensial juga masih terus berlangsung.

Dia pun masih enggan mengungkapkan dari mana saja calon pembeli gas LNG Masela. Yang terang, kepastian pembeli menurutnya juga akan berdampak positif bagi kelangsungan proyek.

"Ya semakin tinggi level kepercayaan akan semakin bagus untuk FID (Final Investment Decision) oleh para Investor, sebelum eksekusi EPCI," pungkas Julius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×