Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana memasuki daerah timur di awal tahun 2020. Wilayah pertama yang disasar yakni Kupang dan Labuan Bajo.
"Ada rencana menambah ke daerah Timur dengan memanfaatkan Palapa Ring Timur," kata Presiden Direktur PT Smartfren Telecom Merzha Fachys usai acara Uji Coba Teknologi 5G untuk Industri 4.0, Senin (19/8). Sejauh ini daerah tertimur yang dijangkau Smartfren adalah Bali, Sulawesi, dan Manado.
Baca Juga: Smartfren targetkan sore ini layanan kembali normal
Sekadar informasi, Palapa Ring-Timur baru saja selesai konstruksi. Berdasar data dari halaman Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Palapa Ring-Timur dibangun sejauh 4.450 KM, terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 km dan land cable sepanjang 600 KM. Adapun landing point berjumlah lima belas titik pada 21 kota/kabupaten.
Terkait investasi yang akan digelontorkan, perusahaan masih belum membeberkan detailnya. " Investasi tergantung dengan BTS yang akan dibangun," terang Vice President Network Smartfren Munir Syahda Prabowo dalam kesempatan yang sama.
Sementara, untuk jumlah pasti BTS yang akan dibangun Munir belum menyebutkan angka pastinya. Pihaknya masih akan mempertimbangkan dengan kebutuhan masyarakat di wilayah itu. Hanya saja Munir mengakui, jumlah BTS tidak akan besar.
Smartfren sendiri tidak menerapkan strategi khusus untuk menghadapi operator yang terlebih dahulu berada di wilayah timur. Dijelaskan oleh Munir, Smartfren masih akan menggunakan strategi pemasaran sebagai operator yang murah dibandingkan yang lain.
Baca Juga: Listrik padam, 2.000 BTS milik Smartfren terdampak
Adapun hingga akhir tahun 2019 operator yang berada dalam naungan Sinar Mas Grup itu menargetkan 26.000 pelanggan. Sementara hingga Juni 2019 Smartfren mencatatkan angka 24.000 BTS. Untuk target pelanggannya, Smartfren mematok angka 30 juta, tercatat semester I 2019 selesai, pelanggan Smartfren sebesar 17,8 juta.
Sebagai gambaran, kinerja Smartfren hingga semester satu 2019 memang lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tercatat pendapatan FREN naik 19,29% year on year (yoy) menjadi Rp 3,03 triliun, dari sebelumnya Rp 2,54 triliun.
Sayangnya, kenaikan pendapatan FREN belum bisa mencatatkan laba bersih. FREN masih mencatatkan rugi tahun berjalan Rp 1,07 triliun, angka ini jauh lebih baik dari periode yang sama tahu sebelumnya yang sebesar Rp 1,63 triliun.
Baca Juga: Catatkan kenaikan harga, ini rekomendasi analis untuk saham emiten Grup Sinar Mas
Merzha menjelaskan, meskipun kinerjanya membaik sepanjang semeter satu ini, perusahaan masih akan mencatatkan kerugian di akhir tahun 2019. Berdasarkan data yang dihimpun Kontan.co.id, FREN akan mencapai break even point jika jumlah pelanggannya sudah mencapai dua kali lipat dari jumlah pelanggan tahun lalu yang sebanyak 13 juta pelanggan."Tapi trendnya menunjukkan kami on the right track," jelas Merzha lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News