Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum berjalan, namun beberapa pom bensin di daerah sudah kebanjiran kendaraan akibat kelangkaan BBM.
Ratusan mobil angkutan umum dan kendaraan pribadi membentuk antrean panjang di Riau dan Pontianak. Vice President Communication Pertamina, Moch. Harun membantah kelangkaan BBM tersebut karena kebijakan pembatasan BBM yang akan diberlakukan.
"Kelangkaan di Pontianak karena adanya tongkang yang tenggelam dan mengganggu jalur pelayaran kapal tanker Pertamina. Kalau di Riau memang pasokannya yang berkurang karena tidak memenuhi kualitas sehingga harus diolah lagi," ujar Harun.
Untuk pelayanan penyaluran BBM di wilayah Riau dilakukan melalui 3 (tiga) suplai point yaitu melalui Terminal/Depot Sei Siak di Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan. Gangguan terjadi di Depot Sei Siak yang normalnya menyuplai BBM ke SPBU di Pekanbaru dan sekitarnya mengalami keterlambatan pasokan dari kapal tanker dari Kilang pada hari Jumat (4/3).
Pada kondisi normal Depot Sei Siak melayani 80 SPBU dengan rata-rata penyaluran Premium 1.000 kiloliter per hari. “Untuk wilayah Riau, Pertamina sudah mengembalikan stok BBM ke normal,” katanya.
Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, mengatakan bahwa mulai Senin (7/3) kapal tanker milik Pertamina sudah mulai bongkar muatan di Pontianak dan sudah bisa disalurkan ke pom bensin.
Kalau yang di Pekanbaru hari ini stok sudah cukup di depot Dumai dan Siak. Jadi yang biasanya hanya penyaluran normal untuk premium 2.870 kl per hari, ini sudah kami siapkan sekitar 3.750 kl. “Sementara untuk solar yg biasanya 2.500 KL per hari, sekarang sudah kami siapkan 3.500 kl per hari," tandas Karen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News