Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga minyak nilam (pogostemon cablin benth) nampaknya akan terus melandai hingga pertengahan tahun depan. Produksi yang berlimpah sementara daya serap yang rendah di kawasan Eropa menjadi penyebab turunnya harga minyak nilam yang digunakan sebagai bahan baku minyak wangi ini.
Meika Syahbana Rusli, Ketua Dewan Atsiri Indonesia, menjelaskan, stok minyak nilam yang masih menumpuk di sentra-sentra penghasil minyak nilam di Sulawesi mencapai 500 ton.
Dibanding bulan lalu, harga minyak nilam mengalami kemerosotan yang cukup besar. Bulan lalu, harga minyak nilam di pasar dalam negeri berkisar Rp 400.000-Rp 450.000 per kilogram (kg). Saat ini harga minyak nilam sudah turun 12,5% menjadi Rp 350.000-Rp 375.000 per kg.
Penurunan harga minyak nilam ini juga berpotensi membuat para petani beralih untuk membudidayakan jenis tanaman lain seperti jagung dan sayur. Meika mengatakan, produksi minyak nilam nasional tahun ini diprediksi mencapai 1.400 ton-1.500 ton. Tahun depan diprediksi ada penurunan panen 33% atau sekitar 1.000 ton minyak nilam.
Antoni, pengepul minyak nilam di Jawa Barat, mengatakan, turunnya harga minyak nilam di bawah batas ideal ini menjadikan petani maupun eksportir di wilayah Sulawesi menghentikan penjualan. "Mereka berhenti menjual sampai harga kembali pulih," kata Antoni kepada KONTAN (29/11).
Menyikapi hal ini, Dewan Atsiri Indonesia telah mengimbau kepada para pelaku usaha yang bergerak di bidang minyak nilam ini untuk mengurangi kapasitas produksi. Dari total produksi minyak atsiri nasional, 60% berada di Sulawesi, sementara sisanya tersebar di pulau Jawa dan Sumatera
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor minyak atsiri selama September turun 2,21% menjadi US$ 49,4 juta dari ekspor Agustus yang sebesar US$ 50,5 juta. Meski demikian, untuk periode Januari-September, ekspor minyak atsiri dan turunannya mengalami kenaikan 32,42% menjadi US$ 438 juta dari US$ 330 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Sebagai catatan, sebanyak 90% produksi minyak nilam Indonesia amat diminati oleh produsen parfum dan wewangian di negara-negara Eropa, Amerika, dan India. Sebanyak 60% minyak nilam diekspor ke Eropa dan Amerika, 20% ke India, sedangkan 10% sisanya ke negara lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News