Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding industri pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), yang biasa disebut MIND ID (Mining Industry Indonesia) telah menerbitkan obligasi global (global bond) senilai total US$ 2,5 miliar, setara dengan Rp 37,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS) pada Selasa (12/5).
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, keberhasilan perusahaan menerbitkan global bond ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor kendati tengah dibayangi kondisi pandemi Covid-19.
"Yang paling penting adalah di masa seperti ini kami masih dipercaya investor dan di tengah harga komoditi yang lebih rendah dari tahun sebelumnya kami masih mendapatkan kepercayaan dan respon yang sangat baik," kata Orias dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (15/4).
Baca Juga: Inalum terbitkan global bond US$ 2,5 miliar
Bahkan, obligasi terbesar untuk perusahaan tambang di kawasan Asia ini juga kelebihan permintaan alias oversubscribe hingga 6,4 kali dari penawaran yang diumumkan. Profil investor yang yang mengapit obligasi MIND ID pun berkualitas, karena lebih dari 75% pemegang obligasi merupakan asset/fund managers.
Keberhasilan pricing atas penerbitan obligasi ini melanjutkan keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam menerbitkan obligasi pada masa COVID-19 di bulan April lalu sebesar US$4,3 miliar dan menandakan kembalinya MIND ID pada pasar obligasi global sejak penerbitan obligasi pada tahun 2018.
Orias melanjutkan, obligasi global yang diterbitkan terdiri dari tiga seri. Pertama, senilai US$ 1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 4,75% dan tenor hingga 2025.
Kedua, obligasi dengan tenor 10 tahun dan memiliki nilai US$ 1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 5,45. Ketiga, obligasi senilai US$ 500 juta yang memiliki tenor hingga 2050 dengan tawaran kupon sebesar 5,8%.
Baca Juga: Akuisisi INCO pakai global bond, utang Inalum bisa tembus US$ 6,5 miliar
Hasil dana yang diperoleh bakal difokuskan untuk sejumlah keperluan seperti pembelian kembali sebagian dari total obligasi senilai US$ 4 miliar yang pernah diterbitkan perusahaan pada tahun 2018 silam.
Saat itu perusahaan menawarkan dua seri. Yakni obligasi senilai US$ 1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 5,23% dan tenor hingga 2021. Kedua obligasi sebesar US$ 1,25 miliar dengan tingkat kupon sebesar 5,710% dan tenor hingga 2023.
Selain untuk pembelian kembali obligasi sebelumnya, dana hasil global bond kali ini juga dialokasikan untuk akuisisi strategis perusahaan-perusahaan yang dapat mendukung mandat MIND ID.
"Selebihnya untuk akuisisi dan refinancing. Tidak boleh buat belanja modal dan lain-lain. Akuisisi terdekat rencananya untuk Vale Indonesia. Lalu kami akan beli saham lama. Jadi pemegang saham mayoritas yang dimana mereka harus melakukan divestasi. Semoga bisa segera eksekusi. Soalnya dananya sudah ada," tambah Orias.