Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Direktur Super Energy Andreas Sugihardjo menambahkan, untuk mewujudkan agenda bisnis tersebut, pihaknya telah menggelontorkan capital expenditure (capex) senilai Rp 40 miliar. Dia pun yakin penambahan pasokan gas tersebut akan memberi kontribusi besar bagi kinerja SURE, khususnya di semester kedua 2020.
Sekadar catatan, hingga kini SURE belum merilis laporan keuangan semester pertama. Pada kuartal I-2020, SURE membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 18,18% (yoy) menjadi Rp 86,03 miliar. Namun, laba bersih perusahaan tergerus 85,69% (yoy) menjadi Rp 0,96 miliar.
SURE sendiri memiliki dua anak usaha. Selain BAG, ada juga PT Gasuma Federal Indonesia (GFI). GFI yang berlokasi di Tuban memiliki fasilitas pengolahan gas yang memproses dan mengelola gas suar menjadi kondensat, LPG, dan lean gas yang bersumber dari Lapangan Mudi dan Sukowati. Fasilitas tersebut dibangun pada tahun 2011 dan mulai dioperasikan pada tahun 2012.
Adapun BAG juga terletak di Tuban. Perusahaan ini mengoperasikan CNG Mother Station dengan kapasitas 3x1,7 MMSCFD sejak tahun 2011. Di tahun 2015, BAG membangun CNG Plant kedua di Gresik yang berkapasitas 2x1,7 MMSCFD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News