kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei Jobstreet: Lebih dari 50% pekerja Indonesia kehilangan pekerjaan saat pandemi


Rabu, 07 Oktober 2020 / 22:47 WIB
Survei Jobstreet: Lebih dari 50% pekerja Indonesia kehilangan pekerjaan saat pandemi
ILUSTRASI. Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (covid-19) diduga berdampak pada kelangsungan pekerjaan para pekerja di Indonesia. Dugaan ini berdasar pada temuan survei yang disampaikan ke publik pada acara bincang virtual, Rabu (7/10).

Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim mengatakan, berdasarkan hasil survei Jobstreet, sebanyak lebih dari 50% responden kehilangan pekerjaan atau pun diberhentikan sementara dari pekerjaan mereka, sementara 43% dari responden mengalami pengurangan gaji hingga lebih dari 30%.

“Dari survei ini juga, terlihat bahwa industri yang paling terdampak oleh pandemi adalah perhotelan/catering, pariwisata, pakaian, makanan dan minuman, serta arsitektur dan konstruksi,” imbuh Faridah sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (7/10).

Baca Juga: Bisnis anjlok, Aprindo harapkan empat insentif ini dari pemerintah

Sebagai informasi, survei tersebut dilakukan terhadap sebanyak 5.000 responden yang terdiri atas  karyawan, pencari kerja, dan perekrut di Indonesia. Survei tersebut dilakukan pada Mei 2020 lalu.

Dampak pandemi terhadap kelangsungan pekerjaan juga tergambar dalam temuan survei Jobstreet sejalan dengan hasil survei persepsi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Berpartisipasi dalam acara yang sama, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik, Nurma Midayanti mengungkapkan bahwa saat ini hanya 56,40% responden yang masih tetap bekerja. 

Sisanya, sebanyak 22,74% responden diketahui tidak bekerja; 18,34% bekerja tetapi dirumahkan sementara, dan 2.52% baru saja di-PHK. Hasil survei tersebut didapat dari survei persepsi yang dilakukan terhadap lebih dari 87.739 responden. “Pandemi juga telah berdampak pada pendapatan para responden, di mana 41,91% responden mengalami penurunan pendapatan,” tambah Nurma.

Terlepas dari hasil-hasil temuan di atas, Jobstreet optimis bahwa kesempatan masih terbuka bagi para pencari pekerjaan. Berdasarkan data Jobstreet, terdapat peluang perekrutan dari beberapa sektor seperti manufaktur dan produksi, perdagangan umum dan grosir, perbankan dan keuangan, ritel, dan teknologi informasi komputer hingga akhir tahun nanti. Adapun jenis pekerjaan paling banyak dicari antara lain yakni posisi Sales/ Customer Service, Admin & HR, Accounting, Engineering, IT serta Marketing/PR. 

Baca Juga: UU Cipta Kerja pangkas perijinan usaha di daerah, Mendagri: Besok mulai susun RPP

Dengan adanya peluang  tersebut, Jobstreet menyatakan akan terus berusaha membantu para pencari pekerjaan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Dalam melakukan upaya tersebut, Jobstreet telah  mengenalkan fitur #LangsungKerja bagi para pencari kerja yang sedang tidak memiliki pekerjaan dan siap untuk segera bekerja kapan pun dipanggil.

Cara kerja fitur ini cukup sederhana. Para pencari kerja cukup  mencantumkan #LangsungKerja pada profil mereka. Dengan cara itu, profil pencari kerja akan lebih mudah ditemukan oleh perusahaan perekrut. Di saat yang sama, cara ini juga dinilai cukup menguntungkan bagi perusahaan yang sedang mencari tenaga kerja, sebab fitur ini akan membuat perusahaan perekrut lebih mudah menemukan tenaga kerja yang sedang mereka cari.

Hingga kini fitur #LangsungKerja sudah digunakan lebih dari 43.000 pencari kerja di profil mereka sejak fitur tersebut diluncurkan. Dari angka tersebut, sebanyak 6.000 kandidat di antaranya diketahui telah menarik perhatian perusahaan yang tengah membuka  lowongan.

Selanjutnya: Menko Airlangga: Aturan daftar positif investasi akan selesai dalam satu bulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×