Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Dwi menegaskan bahwa kegiatan eksplorasi harus tetap dilaksanakan walaupun sebagian besar kegiatan industri hulu migas lainnya terpaksa ditunda untuk efisiensi. "Kalau kita mencintai anak cucu kelak, jangan sekali-kali tinggalkan proyek eksplorasi," tegasnya.
Secara khusus, Dwi juga menyampaikan kegiatan MWT virtual akan menjadi bagian dari adaptasi new normal kegiatan hulu migas sebagai respon atas keterbatasan mobilitas dan phisycal distancing. "Pengawasan melalui teknologi digital akan menjadi new normalnya SKK Migas," ujar Dwi.
Adapun, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengungkapkan bahwa Survey seismik 2D ini menjadi salah satu bagian dari Komitmen Kerja Pasti KKKS PHE Jambi Merang yang dilaksanakan hingga tahun 2024 dengan nilai investasi sebesar US$ 239,3 juta.
Baca Juga: PGN (PGAS) dan Pertamina EP tandatangani surat perjanjian penyesuaian harga gas
Cakupan survey seismik 2D ini terdiri dari 47 cekungan yang membentang dari perairan Bangka di wilayah barat Indonesia hingga perairan Papua di wilayah timur Indonesia. Panjang lintasannya sendiri sekitar 30.000 Km yang merupakan kegiatan survey seismik terbesar di Asia Pasifik dan Australia dalam 10 tahun terakhir.
"Kami berterima kasih kepada Pemerintah yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjalankan amanah pekerjaan ini, walaupun penuh dengan tantangan kami optimis pekerjaan survey akan dapat diselesaikan pada pertengahan Juli 2020," tutup Dharmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News