kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,08   2,50   0.28%
  • EMAS1.357.000 -0,07%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, nilai ekspor ikan hias naik 10%


Selasa, 12 Oktober 2010 / 09:30 WIB
Tahun ini, nilai ekspor ikan hias naik 10%
ILUSTRASI. Pelayaran Tamarin Samudra


Reporter: Ario Fajar |

JAKARTA. Bisnis ikan hias memang menggiurkan. Pasarnya bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga ekspor. Bahkan, permintaan dari pasar ekspor naik setiap tahun.Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memprediksi, nilai ekspor ikan hias tahun ini akan naik 10% dari US$ 10 juta tahun 2009 menjadi sekitar US$ 11 juta di tahun ini.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Made L. Nurjana mengatakan, peningkatan ekspor ikan hias tersebut terutama karena naiknya permintaan ikan arwana dan clownfish alias ikan nemo.

Kenaikan tersebut membuat market share atau pangsa pasar ikan hias Indonesia tahun ini naik dari 7,5% menjadi 7,8%-8% dari pasar ikan hias dunia. Sejauh ini, pemain utama perdagangan ikan hias di dunia adalah Singapura. Negara berwilayah imut ini menggenggam pangsa pasar 25%. Pemain besar berikutnya adalah China, Jepang, dan Thailand.

Tahun 2008 silam, nilai ekspor ikan hias Indonesia US$ 8,3 juta, naik 13,7% dibanding 2007 sebesar US$ 7,3 juta. "Permintaan ikan hias di dalam dan luar negeri sangat tinggi karena ikan jadi hiburan bagi masyarakat kota," terang Made kepada KONTAN.

Sayang, prestasi Indonesia belum mampu mengimbangi kenaikan ekspor hias dari sejumlah negara lain yang lebih pesat. Keterbatasan sentra budidaya dan promosi jadi penyebab utama lambatnya kenaikan itu.

Sejauh ini, Indonesia mengekspor sebagian besar ikan hias ke Singapura. Porsi ekspor ikan hias ke Negeri Merlion ini mencapai 20%. Lalu, 15% China dan 65% menyebar ke Hong Kong, Malaysia, Jepang, Uni Eropa, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Adapun ikan hias yang menjadi unggulan Indonesia, antara lain arwana jenis Super Red. Ikan ini bisa dijual Rp 7 juta -Rp 8 juta per ekor. Lalu, arwana jenis Golden Red yang dilego Rp 3 juta- Rp 4 juta per ekor. Harga ikan ekspor bisa dua kali harga lokal.

Selain arwana, ikan hias lain yang sedang naik daun adalah clownfish yang dibanderol Rp 10.000-Rp 25.000 per ekor. Lantaran harganya murah, permintaan dari Malaysia, Jepang dan Eropa cukup tinggi.

Jenis ikan yang diminati tahun ini memang berbeda dengan sebelumnya. Tahun lalu, para pembeli banyak kepincut ikan koi, ikan perot, dan ikan cupang. Harga ikan koi bervariasi antara Rp 150.000 hingga ratusan juta rupiah per ekor. Sementara ikan perot dibanderol Rp 50.000-Rp 150.000 per ekor dan ikan cupang Rp 25.000-Rp 200.000 per ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×