kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak lagi jadi toko online paling ramai, Ini tanggapan Tokopedia


Jumat, 24 April 2020 / 14:48 WIB
Tak lagi jadi toko online paling ramai, Ini tanggapan Tokopedia
ILUSTRASI. Tokopedia memastikan masyarakat dapat memenuhi berbagai kebutuhan, terutama selama Ramadan, dari rumah. Kepastian yang dimaksud meliputi ketersediaan produk, harga terjaga dan kemudahan pengiriman lewat peningkatan layanan bersama para mitra logistik dan


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Marketplace Tokopedia untuk pertama kali harus merelakan peringkat pertama sebagai toko online yang paling ramai pengunjungnya di Indonesia. Pada kuartal IV 2019, Shoppe menggeser Tokopedia sebagai toko online dengan jumlah pengunjung bulanan terbanyak.

Merujuk data Peta E-Commerce Indonesia yang dikumpulkan Iprice Group di laman https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/, rata-rata pengunjung web bulanan di Shopee pada kuartal IV 2019 mencapai 72,97 juta. Sedangkan Tokopedia memiliki jumlah pengunjung web bulanan sebanyak 67,90 juta dan duduk di peringkat kedua.

VP Corporate Communication Tokopedia, Nuraini Razak menjabarkan, pihaknya masih terus membangun ekosistem yang kuat, basis pelanggan yang setia dan jaringan penjual yang luas, serta terus bekerja sama erat bersama pemerintah, pebisnis dari berbagai industri dan mitra strategis lain.

"Buat kami, yang paling penting adalah bagaimana Tokopedia dapat memastikan setiap masyarakat Indonesia. Sejak membuka mata di pagi hari sampai tidur di malam hari; memenuhi kebutuhan sehari-hari bayi hingga lanjut usia, dapat mengandalkan Tokopedia sebagai platform yang mereka percaya dan dapat diandalkan," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4).

Nuraini menambahkan, di tengah pandemi COVID-19, Tokopedia fokus membantu pemerintah dengan berbagai inisiatif bersama para mitra lain untuk meminimalisir dampak pandemi bagi Indonesia, termasuk dari sisi ekonomi.

"Ada kampanye kita, yakni Jaga Ekonomi Indonesia memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan tanpa harus keluar rumah, menjaga kelangsungan bisnis para penjual, sekaligus turut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi," pungkas Nuraini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×