kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tantangan ekspor pulp dan kertas semakin ketat


Jumat, 10 Februari 2017 / 17:47 WIB
Tantangan ekspor pulp dan kertas semakin ketat


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Salah satu produk andalan ekspor Indonesia di pasar global adalah pulp dan kertas. Namun tantangan di industri pulp dan kertas ini semakin ketat di pasar global. 

Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida, perkembangan industri digital dan perubahan perilaku konsumen juga menjadi tantangan utama bagi industri pulp dan kertas.

"Untuk meningkatkan daya saing dan profit dalam industri pulp dan kertas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yakni sustainability, inovasi, serta efisiensi sumber daya," ujar Liana, Jumat (10/2).

Liana menjelaskan, ketiga unsur tersebut akan mempengaruhi output biaya produksi, environmental footprint, serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Sebab hambatan yang dihadapi industri ini tidaklah mudah. 

Ia mengambil contoh maraknya praktik proteksionisme perdagangan, adanya kecenderungan meningkatnya penerapan instrumen berupa tarif, trade remedies dan non-tariff barriers (hambatan teknis perdagangan), regulasi kebijakan dan sentimen negatif.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemperin) kontribusi ekspor pulp senilai US$ 1,7 miliar dan ekspor kertas US$ 3,5 miliar. Bila nilai ekspor ini ditotal mencapai sekitar Rp 67 triliun per tahun. Itulah sebabnya, Industri pulp dan kertas mampu membuka lapangan pekerjaan sebanyak 260.000 dan tenaga kerja tak langsung sebanyak 1,1 juta orang.

Gandi Sulistiyanto, Managing Director PT Sinar Mas Group menambahkan, penanganan teknis hambatan perdagangan dapat dilakukan melalui sinergi yang solid antara pemerintah sebagai regulator dan pelaku usaha sebagai operator. Ia mengakui pihaknya merasakan betul dampak dari kampanye negatif khususnya pada kasus kebakaran hutan dan lahan pada 2015. 

Serangan itu tidak hanya untuk produk kelapa sawit, tetapi juga pulp dan kertas. “Perlu bantuan dari berbagai asosiasi untuk para duta besar kita sehingga kesalahpahaman bisa dijelaskan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×