Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) terus memperluas portofolio bisnisnya di luar sektor petrokimia sebagai bagian dari transformasi menjadi perusahaan solusi kimia, energi, dan infrastruktur terintegrasi di Asia Tenggara. Sejak awal 2024, perusahaan menambah lini usaha di bidang energi dan memperkuat kehadiran di sektor infrastruktur.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Chandra Asri, Suryandi, mengatakan bahwa saat ini grup mengelola berbagai proyek di luar petrokimia, termasuk proyek kimia dasar seperti Chandra Asri Alkali (CAA-EDC) yang akan memproduksi Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride. Selain itu, pengembangan industri kimia hilir juga dilakukan lewat anak usaha Aster Chemicals & Energy (ACE) yang berbasis di Pulau Jurong, Singapura.
Baca Juga: Begini Progres IPO Anak Usaha Chandra Asri (TPIA), Chandra Daya Investasi
"Di sektor infrastruktur, kami mengandalkan PT Chandra Daya Investasi (CDI) yang melayani kebutuhan industri terkait energi, air, pelabuhan, penyimpanan tangki, dan logistik. Sementara di sektor energi, kami juga mengelola kilang di Pulau Bukom, Singapura, melalui ACE," jelas Suryandi kepada Kontan, Selasa (10/6).
Ia menambahkan, fokus jangka menengah Chandra Asri adalah membangun bisnis yang tangguh dan terdiversifikasi melalui pertumbuhan organik dan program merger serta akuisisi (M&A). Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi pemain utama solusi energi, kimia, dan infrastruktur di kawasan.
Baca Juga: Kinerja Chandra Asri (TPIA) pada 2025 Bisa Terangkat oleh Harga Minyak yang Moderat
Meski kontribusi bisnis non-petrokimia belum sepenuhnya terkonsolidasi, perusahaan memproyeksikan bahwa lini usaha baru ini akan memberikan dampak signifikan.
"Konsolidasi kontribusi di seluruh sektor baru akan berjalan pada kuartal kedua tahun ini. Kami proyeksikan seluruh portofolio bisnis ini akan menyumbang revenue generation hingga lima kali lipat," ungkapnya.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, Chandra Asri juga terus menjajaki peluang kemitraan strategis dan akuisisi yang dinilai mampu memperkuat posisi perusahaan di sektor non-petrokimia.
Selanjutnya: Data Kemiskinan Indonesia Versi Bank Dunia, IMF, dan BPS Beda, Ini Kata Pengamat
Menarik Dibaca: Dukung Pemberdayaan Perempuan, Standard Chartered Fasilitasi Kredit kepada MBK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News