kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tender Palapa akan diumumkan, operator was-was


Rabu, 20 Januari 2016 / 21:36 WIB
Tender Palapa akan diumumkan, operator was-was


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pekan ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mengumumkan pemenang lelang proyek Palapa Ring paket barat. Pengumuman pemenang lelang sebelumnya dijadwalkan pada 18 Januari 2016. Sementara penandatanganan kerjasama ditargetkan pada 29 Februari 2016.

Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono menilai, proyek Palapa Ring tidak begitu diminati para operator. "Ada yang ikut saja udah untung. Itu kan daerah yang traffic datanya rendah, wilayah yang kurang layak secara ekonomi," kata Nonot kepada KONTAN, Rabu (20/1).

Menurut dia, peserta lelang tentu merasa was-was juga dengan jaminan pemerintah selama 15 tahun. "Mereka hanya mengikuti kebijakan pemerintah saja untuk ikut," ujar dia.

Melihat para peserta lelang. Nonot menilai PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tidak bergairah mengikuti lelang ini. Penyebabnya, Telkom baru saja berinvestasi banyak di wilayah timur seperti Sulawei, Ternate, dan Papua.

Sementara, konsorsium PT Indosat Ooredoo Tbk, PT XL Axiata Tbk, dan PT Alita Praya Mitra dinilai tidak cukup kuat. "Konsorsium itu dibentuk karena ketidakmampuan mereka menanggung sendiri. Kumpulan orang-orang was-was," ujar Nonot.

Menurut dia, akan lebih baik bila pemerintah tidak mengadakan lelang, namun langsung menunjuk operator yang akan membangun.

"Tidak perlu tender-tenderan karena bisa dijamin melalui Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi. Yang penting memiliki Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) dan jaringan tetap lokal," jelas dia.

Nonot menilai, operator yang memenuhi kriteria untuk ditunjuk langsung adalah Telkom dan Indosat Ooredoo.

"Operator lain yang ikut menyumbang iuran USO bisa mengawasi bersama. Dengan begitu, tidak perlu deg-degan selama 15 tahun. Nanti, baru lima tahun jantungnya enggak kuat," ujar dia.

Tanggapan peserta lelang tidak jauh berbeda dengan pengamatan Nonot. PT Alita Praya Mitra sebagai salah satu anggota konsorsium PT Indosat Ooredoo Tbk - PT XL Axiata Tbk - PT Alita Praya Mitra tidak menunjukkan keinginan besar untuk memenangkan lelang.

"Menang syukur, tidak menang juga tidak apa-apa," kata Teguh Prasetya, Direktur Pemasaran PT Alita Praya Mitra.

Teguh mengungkapkan latar belakang dibentuknya konsorsium Indosat-XL-Alita. "Karena alasan strategis dan bisnis. Kenapa harus bersaing kalau bisa bersinergi. Pengoperasiannya nantinya juga lebih efisien karena ada dua operator telekomunikasi yang bergabung," kata Teguh.

Menurut data Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika Kominfo pada Selasa (14/7/15) menyatakan bahwa nilai proyek Paket Barat diperkirakan sebesar US$ 65,63 juta. Proyek pembangunan serat optik ini membentang 1.823 kilometer (laut dan darat) melintasi 11 kabupaten/kota di wilayah barat Indonesia.

Sementara, Palapa Ring Paket Timur bernilai US$ 181,11 juta. Proyek ini membentangkan serat optik sepanjang 6.572 kilometer yang mencangkup 40 kabupaten/kota di wilayah timur Indonesia.

Palapa Ring bertujuan untuk menyalurkan layanan pita lebar (broadband) ke pengguna akhir (ends user) dengan kecepatan transfer sekurang-kurangnya 10 Megabyte per second (Mbps) di pedesaan dan 20 Mbps di perkotaan yang terintegrasi dengan jaringan milik penyelenggaraan jaringan telekomunikasi.

Peserta tender yang lulus tahap prakualifikasi untuk Paket Barat ialah PT iForte Solusi Infotek, konsorsium Mora Telematika Indonesia - Ketrosden Triasmitra, konsorsium Super Sistem Ultima - Huawei, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan konsorsium PT Indosat Tbk - PT. XL Axiata Tbk - PT Alita Praya Mitra.

Sementara peserta yang lulus Paket Timur ialah PT iForte Solusi Infotek, konsorsium PT Matra Mandiri Prima - PT Hitachi High Technologies Indonesia - PT Partibandar Utama, konsorsium Super Sistem Ultima - Huawei, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan konsorsium PT Indosat Tbk - PT XL Axiata Tbk - PT Alita Praya Mitra.

Lalu, peserta yang lulus Paket Tengah adalah PT iForte Solusi Infotek, konsorsium Pandawa Lima, konsorsium Super Sistem Ultima - Huawei Lulus, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan konsorsium PT Indosat Tbk - PT. XL Axiata Tbk - PT Alita Praya Mitra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×