Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Stok kedelai hingga mendekati pertengahan bulan Juli ini mencapai 320.000 ton. Stok tersebut berada di gudang importir dan hasil panen kedelai lokal. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pengrajin tempe dan tahu selama 2,6 bulan ke depan.
Srie Agustina Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag mengatakan, dengan adanya stok kedelai tersebut pihaknya mengklaim pasokan dan harga kedelai akan stabil hingga lebaran mendatang. "Menghadapi ramadhan dan lebaran, (tepe dan tahu) tidak diminati," kata Srie, Selasa (8/7).
Sekedar informasi, kebutuhan kedelai untuk pengrajin tempe dan tahu setiap bulannya mencapai 132.000 ton. Kedelai impor sendiri biasa digunakan untuk bahan baku pembuatan tempe, sedangkan kedelai lokal biasa digunakan untuk pembuatan tahu.
Saat ini kebutuhan kedelai nasional masih cukup besar namun memiliki ketergantungan terhadap impor yang masih cukup tinggi yakni sekitar 60%-70%. Catatan saja, kebutuhan kedelai dalam negeri rata-rata mencapai 2,4 juta ton-2,5 juta ton, sementara itu untuk produksi lokal hanya sekitar 700.000 ton-800.000 ton.
Mengutip data Kemendag, harga kedelai impor pada awal pekan ini berada dikisaran Rp 11.294 per kg. Sementara itu, untuk harga kedelai lokal berada dikisaran Rp 10.591 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News