kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Timah (TINS) Cari Mitra Strategis Kembangkan Logam Tanah Jarang


Jumat, 02 September 2022 / 16:56 WIB
Timah (TINS) Cari Mitra Strategis Kembangkan Logam Tanah Jarang
ILUSTRASI. Timah (TINS) mencari mitra strategis untuk mengembangkan logam tanah jarang ke skala komersial.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) sedang dalam proses pencarian mitra strategis untuk pengembangan logam tanah jarang ke dalam skala komersial.

Sekretaris Perusahaan TINS, Abdullah Umar Baswedan mengatakan, dalam proses penambangan timah, baik secara offshore  maupun onshore, ditemukan mineral ikutan seperti ilmenit, senotim, monasit, rutile, zirkon , dan beberapa mineral lainnya.

Adapun salah satu mineral ikutan yang banyak dijumpai pada mineral ikutan penambangan timah adalah monasit. Lebih jelasnya, monasit merupakan mineral strategis sebagai sumber bahan baku industrialisasi logam tanah jarang.

“Guna menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui industrialisasi logam tanah jarang dalam skala komersial, PT Timah sedang mencari mitra strategis terutama untuk menjadi penyedia teknologi dan pembangunan pabriknya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (2/9).

Baca Juga: Harga Timah Melesat, Laba Bersih Timah (TINS) Melejit di Semester I 2022

Karena belum ada teknologi yang memadai untuk memproses mineral ikutan ke skala komersil, Abdullah mengakui bahwa hingga saat ini, mineral-mineral tersebut disimpan di gudang sebagai stockpiles dan masih diupayakan untuk diolah lebih lanjut.

Sebelumnya, Direktur Utama TINS, Achmad Ardianto memaparkan, dari 1 ton biji timah terdapat kandungan monasit tidak sampai 1% atau hanya 0,59% nya.

“Ini kecil sekali tetapi kalaupun kecil nilainya luar biasa karena sangat dibutuhkan,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI Senin (11/4).  

Achmad mengakui, cadangan monasit berdasarkan perhitungan empiris tercatat sebanyak 23.500 ton.

Setelah dapat terdeteksi kandungan monasitnya, Achmad bilang, langkah berikutnya ialah menemukan teknologi yang tepat untuk memastikan monasit dapat diekstrak sempurna dan dijual pada penggunanya.

Persoalannya, teknologi yang ada di dunia saat ini ekonomis untuk kapasitas 4.000 ton setahun. Sementara yang Timah cari dengan cadangan monasit 23.500 ton ialah teknologi dengan kapasitas 1.000 ton pertahun.

“Kami sudah engage dengan beberapa perusahaan karena banyak sekali yang berminat bekerja sama dengan PT Timah. Kami kerja sama dibantu pemerintah Indonesia dengan Canadian Rare Earth perusahaan di Kanada, kemudian ada juga perusahaan China yang tertarik, tetapi pada dasarnya kami belum dapat teknologi yang dapat mengolah 1.000 ton pertahun,” terangnya.

Namun, selain dari sisi teknologi, pihaknya juga memastikan end user-nya ada sehingga bisnis ini dipastikan sisi komersialnya. Achmad menegaskan, yang dimaksud end user bukan harus produsen swasta tetapi juga pemerintah untuk bisa menguasai baik itu mengembangkan industri pertahanan, penerbangan, dan lainnya.

Mengingat mineral ikutan timah seperti monasit mengandung bahan radiokatif (uranium dan thorium) maka Achmad menegaskan, proses pengolahannya harus lebih hati-hati.

Sejak 2010, Timah telah bekerja sama dengan PTBGN BATAN (sekarang BRIN) untuk pengelolaan material radioaktif yang dihasilkan dari rencana pabrik logam tanah jarang di PT Timah baik itu untuk menghasilkan logam tanah jarang karbonat maupun hidroksida sampai ke oksidanya.

Asal tahu saja, Timah juga terlibat mendukung dalam kegiatan penelitian dan pengembangan hilirisasi monasit menjadi logam tanah jarang, thorium dan uranium bersama Kemenko Marves, BRIN dan perusahaan nasional lainnya.

Baca Juga: Kinerja Keuangan TINS di Semester I 2022 Tertolong Kenaikan harga Jual Logam Timah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×