Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Total E&P Indonesie terus mengerahkan sumber daya yang dimiliki untuk menangani dampak semburan gas dangkal di sumur TN-C414, di Lapangan Tunu yang terjadi sejak Jumat (8/12).
Insiden terjadi ketika tengah berlangsung kegiatan pengeboran di sumur TN-C414, di Lapangan Tunu, di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
"Segera setelah insiden itu, sebuah tim tanggap darurat dari kantor pusat Total dikerahkan ke lokasi, dibantu oleh para ahli pengendalian sumur," ujar Reda Gaudiamo, Corporate Communicatons Manager Total, Minggu (8/12).
Reda menjelaskan, tim tersebut sudah naik ke rig dan mengadakan berbagai kajian situasi, memersiapkan rencana kerja yang menyeluruh guna memulihkan keamanan di lokasi, dan untuk memindahkan rig pengeboran dari lokasi kejadian.
Sebagai langkah pencegahan bila terjadi eskalasi yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada rangkaian sumur-sumur di lokasi itu, diputuskan untuk menutup lima sumur yang letaknya paling dekat dengan lokasi insiden. "Operasi penutupan lima sumur ini telah terlaksana dengan baik dan sumur-sumur tersebut telah tertutup," ungkap Reda.
Reda menambahkan upaya kini difokuskan untuk mempersiapkan pemindahan rig pengeboran. Bahan bakar minyak yang terdapat di tangki bargas telah dipindahkan dengan sukses dan tumpukan sedimen telah dibersihkan dari lantai rig maupun mezzanine deck. Operasi selanjutnya adalah memotong pipa pengeboran dan melakukan deballast rig tersebut.
Total E&P Indonesie terus berkoordinasi erat dengan pihak-pihak berwenang yang terkait, khususnya Direktorat Jenderal Minyak dan Gas maupun dengan SKK Migas. Kedua instansi tersebut terus mendapat informasi terkait perkembangan situasi. Penduduk desa-desa yang berada di dekat lokasi juga terus diberi informasi mengenai perkembangan situasi oleh para petugas dari Total E&P Indonesie.
Untuk menegaskan laporan terdahulu, dalam insiden ini tidak ada korban cedera dan seluruh 109 pekerja telah dievakuasi dengan aman. Insiden ini juga tidak menimbulkan tumpahan minyak.
Insiden ini tidak mengganggu produksi. Total E&P Indonesie saat ini memproduksi gas 800 MMSCFD dari Lapangan Tunu, sementara keseluruhan produksi gas di Blok Mahakam mencapai 1700 MMSCFD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News