kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.419   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.138   43,25   0,61%
  • KOMPAS100 1.039   8,62   0,84%
  • LQ45 810   7,73   0,96%
  • ISSI 223   0,67   0,30%
  • IDX30 423   3,50   0,84%
  • IDXHIDIV20 503   1,11   0,22%
  • IDX80 117   0,96   0,83%
  • IDXV30 118   -0,37   -0,31%
  • IDXQ30 139   0,95   0,69%

Tren Baru Properti: Konsumen Beralih dari KPR ke Tunai Bertahap


Rabu, 21 Mei 2025 / 06:25 WIB
Tren Baru Properti: Konsumen Beralih dari KPR ke Tunai Bertahap
ILUSTRASI. Skema pembelian rumah lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) makin ditinggalkan konsumen ANTARA FOTO/Auliya Rahman/Spt.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Skema pembelian rumah lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) makin ditinggalkan konsumen.

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) pada triwulan I 2025 menunjukkan tren penurunan pangsa pasar pembelian rumah melalui KPR.

Pada kuartal I 2025, pembelian rumah lewat KPR hanya mencatatkan pangsa pasar sebesar 70,68%.

Baca Juga: Walau Melambat, KPR Perbankan Masih Tumbuh di Kuartal l 2025

Angka ini terus menyusut dibanding periode sebelumnya:

  • Kuartal IV 2024: 72,54%
  • Kuartal III 2024: 75,80%
  • Kuartal II 2024: 75,52%
  • Kuartal I 2024: 76,25%

Sebaliknya, skema pembayaran tunai bertahap dan tunai langsung justru menunjukkan tren naik.

Tunai bertahap: naik dari 16,59% (Q1 2024) menjadi 19,53% (Q1 2025)

Tunai langsung: naik dari 7,17% menjadi 9,79% pada periode yang sama

Dampaknya, pertumbuhan nilai kredit KPR perbankan pada Q1 2025 hanya mencapai 9,13% YoY, melambat dari 9,67% YoY pada Q1 2024.

Baca Juga: Bank CIMB Niaga Salurkan KPR syariah Rp 400 Miliar pada Kuartal I-2025

Pasar Pulih Didukung Rumah Kecil

Dari sisi volume penjualan, sektor properti residensial mulai menunjukkan pemulihan.

Secara tahunan (YoY), penjualan rumah tumbuh 0,73% pada Q1 2025 setelah mengalami kontraksi tajam 15,09% pada periode yang sama tahun lalu.

Katalis utama pemulihan datang dari segmen rumah tipe kecil, yang mencatat lonjakan penjualan sebesar 21,75% YoY, rebound dari minus 23,70% YoY di Q1 2024.

Baca Juga: Berencana Membeli Rumah dengan KPR? Ini 11 Biaya Akta KPR yang Wajib Anda Ketahui

Sebaliknya, segmen rumah tipe menengah dan besar justru mengalami kontraksi: Tipe menengah: turun 35,76% YoY, dan Tipe besar: turun 11,69% YoY

Secara kuartalan (QtQ), pasar properti residensial juga menguat. Penjualan rumah primer tumbuh 33,92% pada Q1 2025, membaik dari kontraksi 6,62% di kuartal sebelumnya.

Lagi-lagi, rumah kecil jadi penopang utama dengan lonjakan penjualan 83,97% QtQ setelah sebelumnya tertekan 11,94%.

Faktor Penghambat Masih Ada

Laporan BI juga menyoroti sejumlah kendala utama yang masih membebani sektor properti residensial, antara lain: Kenaikan harga bahan bangunan (19,87%), Suku bunga KPR yang tinggi (15,30%), Masalah perizinan (14,79%), Besarnya uang muka KPR (11,17%), dan Beban perpajakan (9,02%)

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar mulai pulih, pengembang dan perbankan tetap perlu merespons perubahan preferensi konsumen serta mengatasi hambatan struktural agar sektor properti bisa tumbuh lebih solid.

Selanjutnya: Sektor Keuangan Jadi Penopang Penguatan IHSG dalam Sepekan Terakhir

Menarik Dibaca: Promo Domino's Pizza Terbatas sampai 22 Mei 2025, 2 Medium Pizza Lezat Diskon 45%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×