kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai Australia, manggis akan berkelana ke Selandia


Kamis, 06 Desember 2012 / 16:53 WIB
Usai Australia, manggis akan berkelana ke Selandia
ILUSTRASI. Karyawan mengabadikan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021). Analis beri rekomendasi saham terkati naiknya PMI Manufaktur Indonesia. ANTARA FOTO/Reno Esnir


Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indonesia mulai mengepakkan sayap ekspor buah manggis ke Australia. Diterimanya buah manggis di pasar Australia menjadi salah satu keberhasilan buah Indonesia masuk ke pasar negeri Kanguru tersebut.

Perlu diketahui, masuknya buah mangis ke pasar Australia telah meniti jalan panjang. Sebab, pemerintah sudah melakukan negosiasi yang cukup lama, bahkan berjalan selama enam tahun.

Usai menembus Australia, kini Indonesia melakukan melakukan penjajakan ekspor ke Selandia Baru yang juga memiliki standar keamanan pangan yang sama dengan Australia.

Agar pintu ekspor ke Selandia Baru terbuka, dalam waktu dekat tim biosecurity Selandia Baru akan datang ke Indonesia guna melakukan verifikasi terhadap manggis.

“Telah diterimanya buah manggis Indonesia, membuktikan produk makanan Indonesia telah memenuhi standar Internasional dengan mengedepankan kesehatan masyarakat,” kata Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Iman Pambagyo dalam siaran persnya (6/12).

Keberhasilan tersebut diharapkan bisa menjadi batu loncatan untuk mendorong ekspor buah-buahan tropis ke negara mitra dagang lainnya, yang memiliki standar food safety yang tinggi.

Buah manggis merupakan salah satu komoditas unggulan hortikultura Indonesia dengan nilai ekonomis yang tinggi karena memiliki serapan pasar yang cukup besar.

Pada tahun 2011 lalu, produksi manggis nasional mencapai 117.600 ton dengan jumlah ekspor manggis mencapai 12.600 ton dengan nilai US$ 9,9 juta atau setara dengan Rp 94 miliar.

Pasar tujuan utama ekspor manggis selama ini adalah Hong Kong, China, Singapura, Malaysia dan Timur Tengah. Sementara itu, sentra produksi manggis adalah Tasikmalaya, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Lampung, Kampar, Purwerejo, Blitung, Lahat, Tapanuli Selatan, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Trenggalek, Blitar, dan Banyuwangi.

Dalam hitungan pemerintah, terdapat 144.037 pohon manggis pada lahan seluas 1.440 hektare (ha) yang mampu menghasilkan 1.223 kuintal manggis dengan kualitas ekspor.

Ke depan, pemerintah akan mengupayakan ekspor buah-buahan tropis prioritas lainnya, yakni mangga dan salak, baik ke Australia maupun negara mitra lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×