Sumber: kontan | Editor: Test Test
JAKARTA. Produsen baja sumringah. Usaha mereka kembali menggeliat dan mulai tumbuh. Seiring membaiknya harga dan permintaan baja di pasar dunia dan domestik, kini tingkat pemanfaatan kapasitas produksi alias utilisasi pabrik baja telah naik 15.
Jika selama 2009 tingkat utilisasi pabrik baja di bawah 50%, maka kini sudah naik menjadi sekitar 65%.
Wakil Ketua IISIA Irvan Kamal yakin, tingkat utilisasi ini masih berpotensi naik lebih tinggi lagi. "Ini terjadi jika permintaan dan harga juga terus tumbuh," kata Irvan, Rabu (3/2).
Namun demikian, ia juga mengkhawatirkan dampak pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (CA-FTA). Ia bilang, utilisasi pabrik baja akan sulit tumbuh jika produsen tidak mampu bersaing menghadapi persaingan dengan membanjirnya produk baja China.
Maka, Irvan meminta dukungan pemerintah untuk mencari cara agar industri baja di dalam negeri tetap dapat menikmati pulihnya harga dan permintaan di tahun ini.
Sebab, kata dia, saat krisis ekonomi global melanda dunia, industri baja menjadi sektor yang paling merasakan dampaknya. Permintaan turun hingga harga baja dan utilisasi pabrik baja anjlok. Kondisi tersebut memaksa industri menurunkan utilisasi pabrik dari rata-rata 70% pada 2008 menjadi di kisaran 50%.
Direktur Industri Logam Ditjen Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Kementerian Perdagangan I Putu Suryawirawan berpendapat, perlu waktu untuk mencapai utilisasi pabrik baja ke kondisi normal sebelum krisis.
Industri, kata Putu, membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga tahunan untuk mengembalikan kinerja pabriknya. "Dampak krisis global 2008 menyebabkan semua pabrik men-shut down mesin-mesinnya. Padahal, mesin pabrik baja tidak bisa berhenti, untuk mulai lagi perlu waktu," kata Putu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News