Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. KInerja operasional PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tidak memuaskan pada tahun lalu. Meski begitu, produsen tambang mineral ini percaya kinerja operasionalnya akan stabil pada tahun ini.
Dikutip dari keterangan resmi perusahaan, pada tahun 2019 INCO memproduksi nikel dalam matte sebesar 71.025 ton. Jumlah tersebut turun 5,05% (yoy) dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebanyak 74.806 ton.
Baca Juga: Imbal hasil investasi capai Rp 29 triliun, ini koleksi saham BPJAMSOSTEK
Director Finance & Control INCO Adi Susatio mengatakan, penurunan produksi nikel dalam matte INCO terjadi karena adanya kegiatan pemeliharaan terencana terkait proyek kanal Larona (Larona Canal Project).
Beroperasi sejak tahun 1978, bendungan Larona merupakan bendungan tertua yang dikelola oleh INCO. Bendungan ini menyuplai air yang menjadi sumber energi bagi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Larona, salah satu dari tiga PLTA yang dimiliki INCO. PLTA tersebut yang nantinya menopang kegiatan operasional perusahaan.
PLTA Larona sendiri menyumbang kurang lebih 45% kebutuhan listrik pabrik milik INCO. “Makanya proses perbaikan atau pemeliharaan di kanal bendungan tersebut akan berpengaruh signifikan terhadap produksi kami di tahun 2019,” ungkap Adi, Rabu (12/2).
Baca Juga: Indeks LQ45 ganti formasi, ini daftar konstituen terbaru
Ia menambahkan, setelah proyek pemeliharaan bendungan Larona selesai, operasional INCO mulai beranjak normal secara perlahan. Hal ini pun sudah terlihat pada kuartal keempat di tahun kemarin.
Pada saat itu, INCO sukses memproduksi 20.494 ton nikel dalam matte atau tumbuh 3,40% (qoq) dibandingkan hasil di kuartal tiga yakni sebesar 19.820 ton.