kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

Walau harga kelapa sedang jatuh, tapi potensi ekspor masih tetap besar


Kamis, 13 September 2018 / 17:28 WIB
Walau harga kelapa sedang jatuh, tapi potensi ekspor masih tetap besar
ILUSTRASI. Pekerja mengupas kelapa untuk dijadikan kopra


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga kelapa kian jatuh. Akibatnya keuntungan petani semakin tergerus apalagi karena rantai pasok belum efisien. Tapi permintaan kelapa di pasar dunia masih beri indikasi positif.

Amrizal Idroes Ketua Himpunan Petani Kelapa Indonesia (HIPKI) mengakui harga kelapa anjlok. Hal ini terlihat dari pantauan dia akan harga kelapa di bursa Rotterdam yang menurutnya telah mencapai US$ 935 ton atau setara Rp 3.500 - Rp 3.700 per kilogram (kg) di tingkat pabrik. Padahal sebulan lalu, harga kelapa kopra berada di kisaran Rp 8.000 di tingkat pabrik.

"Harga di tingkat petani bisa lebih turun lagi, dan sekarang keadaan produksi sedang baik, sehingga suplai dan demandnya tidak kena," kata Amrizal saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (13/9).

Menurutnya, kondisi petani juga dipersulit dengan beban transportasi dan nilai tukar ke pedagang. Apalagi untuk sejumlah sentra produksi kelapa seperti di Sulawesi dan Sumatra belum memiliki infrastruktur jalan yang efisien.

Tapi Amrizal tidak terlalu pesimis, pasalnya perdagangan produk turunan kelapa terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data semester I 2018, ekspor minyak kelapa alias coconut oil (CNO) mengalami kenaikan 34% jadi 350.000 ton.

Tak hanya itu, volume ekspor kelapa kering parut atau dessicated coconut pada periode sama naik 21% jadi 9.158 ton. Begitu juga dengan ekspor santan dan air kelapa juga mengalami kenaikan.

Oleh karena itu, Amrizal optimis hingga akhir tahun tren komoditas kelapa tetap akan memberi untung. Untuk CNO ia perkirakan bisa terjadi kenaikan 15%-20% lagi. Apalagi kelapa merupakan komoditas yang sepenuhnya dalam negeri dan minim impor. Tambah lagi, sebagai komoditas ekspor, industri pengolah kelapa mendapat untung tambah di tengah pelemahan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×