Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
Untuk memuluskan rencana tersebut, BTI akan menawarkan beberapa promo penjualan seperti misalnya dengan menawarkan program gratis pemasangan alias free installment untuk menarik minat pelanggan. “Kebetulan kami juga memiliki keunggulan jangkauan penjualan, jumlah outlet kami secara nasional mencapai lebih dari 330 outlet,” ujar Mukiat.
Selain itu, BTI juga telah merambah penjualan digital dengan menggandeng Blibli sebagai mitra e-commerce pada September 2020 lalu. Meski diperkirakan belum akan berkontribusi signifikan dalam total penjualan, cara tersebut dinilai cukup membantu meningkatkan penjualan.
Sementara itu, dengan adanya pelemahan pasar ban, Kisyuwono memproyeksikan bahwa penjualan GJTL sampai tutup tahun berpotensi menurun sebesar 15%-20% bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.
Baca Juga: Harga SUV awal Oktober di balai lelang, Pajero Sport hanya Rp 100 jutaan
Sebagai perbandingan, penjualan bersih GJTL pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp 15,93 triliun. Dus, hitungan Kontan.co.id, penjualan bersih GJTL diperkirakan hanya akan mencapai Rp 12,75 triliun - Rp 13,54 triliun di sepanjang tahun 2019i. Sepanjang Januari-Juni 2020 lalu, penjualan bersih GJTL sudah mencapai Rp 5,92 triliun.
Pada kondisi yang demikian, GJTL menyatakan akan terus melakukan upaya efisiensi untuk mengimbangi penjualan yang turun. “Perseroan terus mendorong langkah-langkah efisiensi dalam segala aspek operasionalnya,” kata Kisyuwono.
Selanjutnya: Mengapa penyerapan anggaran insentif pajak masih minim?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News