kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Walau terhalang Covid-19, PLTGU Jawa-1 tetap ditarget beroperasi Desember 2021


Rabu, 17 Juni 2020 / 17:29 WIB
Walau terhalang Covid-19, PLTGU Jawa-1 tetap ditarget beroperasi Desember 2021
ILUSTRASI. Progres PLTGU Jawa 1


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 menghadang Pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1. Meski begitu, proyek setrum yang digarap konsorsium Pertamina Power Indonesia (PPI) ini masih mengejar target operasi sesuai jadwal awal.

Direktur PT Jawa Satu Power (JSP) Indra Trigha mengungkapkan, target proyek per 31 Mei 2020 sebesar 78%. Namun realisasi pembangkit listrik yang berlokasi di Cilamaya dan Cibatu Baru, Jawa Barat itu secara keseluruhan baru mencapai 75%.

Baca Juga: Pertamina Power Indonesia antisipasi dampak pandemi Covid-19 di proyek PLTGU Jawa-1

Meski demikian, di tengah kondisi covid-19, Indra mengklaim bahwa capaian itu masih terjaga sesuai rencana. "Masih terkendali. saat ini pada tahap pemasangan peralatan utama power plant di site," kata Indra saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (17/6).

Dia memaparkan, pengerjaan di lapangan masih terus berjalan meski sempat terhambat lantaran pada masa Lebaran banyak pekerja lokal yang memilih untuk mudik lebih dulu sebelum lockdown. Pengaruh pandemi juga terasa pada pengiriman alat yang didatangkan dari Eropa. "Untuk peralahan power plant yang dari eropa ada pengaruh pandemi, tetapi kita masih berusaha untuk menyelesaikan hal ini," sambungnya.

Sementara itu, untuk kapal Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang dikerjakan di Busan, Korea Selatan, pembangunannya terus berjalan dan diklaim tidak terkendala covid-19. Saat ini, progres FSRU di Samsung Heavy Industries sudah mencapai 87% per 31 Mei 2020. "On schedule, tidak ada kendala," sebut Indra.

Adapun, Kapal FSRU ini nantinya akan terintegrasi dengan pembangkit listrik bertenaga gas dengan turbin ganda (CCGT, Combined Cycle Gas Turbin) yang berkapasitas 1.760 Megawatt (MW). FSRU ini memiliki kapasitas kargo penyimpanan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) sebesar 170.150 m3 dengan kapasitas unit regasifikasi 300 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD).

Baca Juga: Berlakukan protokol covid-19, PLTGU Jawa-1 tetap beroperasi di tengah PSBB Karawang

FSRU akan memiliki 4 train unit vaporizer regasifikasi masing-masing berkapasitas 100 MMSCFD yang dapat meregasifikasi LNG secara terus-menerus untuk pasokan PLTGU Jawa Satu.

Indra menjelaskan, FSRU tersebut targetnya akan selesai pada November mendatang, dan bisa berlayar selama sebulan dari Busan ke Cilamaya pada Januari 2021. "Februari 2021 sampai, dan mulai melakukan cooling down internal FSRU," tuturnya.

Selanjutnya, comisioning regasifikasi kapal FSRU ditargetkan pada Maret 2021. FSRU akan meregasifikasi LNG, yang berasal dari Kilang LNG Tangguh, untuk kemudian gas yang dihasilkan dipasok ke pembangkit PLTGU Jawa Satu. FSRU akan ditambatkan di lepas pantai Cilamaya, Provinsi Jawa Barat, sekitar 21 km dari lokasi PLTGU atau 14 km dari tepi pantai.

Selanjutnya, akan dilakukan pengiriman gas melalui pipa sepanjang 21 km ke PLTGU Jawa Satu yang berada di Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Listrik yang dibangkitkan PLTGU Jawa-1 akan dikirimkan melalui saluran transmisi 500 kV ke gardu induk PLN di Kecamatan Cibatu Dua, Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: Proyek IPP Jawa-1 capai 58%, Pertamina Power Indonesia siap sokong kebutuhan internal

Kendati ada pandemi covid-19 dan juga penurunan konsumsi listrik yang tengah terjadi saat ini, tapi Indra menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen mengejar target operasi sesuai kontrak power purchase agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero). Yakni beroperasi komersial (commercial operation date/COD) PLTGU adalah pada Desember 2021.

"Kami berusaha menyelesaikan ini sesuai yang sudah disepakati targetnya. COD proyek Jawa Satu, Desember 2021," kata Indra.

Asal tahu saja, PLTGU berkapasitas 1.760 MW ini memiliki nilai investasi sebesar US$ 1,8 miliar, dan merupakan bagian dari megaproyek 35.000 MW. Dikerjakan oleh konsorsium Pertamina Power Indonesia (PPI), proyek PLTGU Jawa-1 ini memiliki dua project company. Yakni PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR).

JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi, dan mengoperasikan PLTGU Jawa-1. Sedangkan JSR bertanggung jawab atas desain dan konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU yang akan menerima LNG dari kilang Tangguh.

Baca Juga: Jadwal operasional pembangkit terganggu wabah corona, ini tanggapan PLN

Saham JSP dimiliki oleh konsorsium PPI, Marubeni, dan Sojitz dengan kepemilikan saham PPI 40%, Marubeni 40%, dan Sojitz 20% . Sedangkan saham JSR sebagian besar dimiliki oleh konsorsium PPI, Marubeni, Sojitz dan sisanya dimiliki oleh PT Humpuss Intermoda Transportasi dan Mitsui O.S.K Lines (MOL). Kepemilikan pada JSR adalah PPI 26%, Marubeni 20%, Sojitz 10%, Humpuss 25%, dan MOL 19%.

Meski pada akhir tahun lalu sempat digoyang isu miring tentang retaknya kongsi PPI-Marubeni, namun Indra mengklaim bahwa saat ini konsorsium ada dalam keadaan solid dan komposisi saham masih sama seperti semula. "Per hari ini belum ada (perubahan porsi saham), masih sama. Kami solid dengan tujuan menyelesaikan Jawa Satu sesuai target," ujar Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×