Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bitumen (Wika Bitumen) pada tahun ini tidak terlalu banyak menerima kontrak dari pemerintah. Namun begitu, perseroan tertarik untuk ikut mengembangkan aspal karet seperti yang pernah digagas oleh pemerintah.
Arifin Fahmi, Direktur Utama Wika Bitumen mengatakan, produk aspal yang diproduksi oleh perseroan belum banyak dipakai dalam proyek - proyek pemerintah.
"Kita hanya membuat asbuton butir yang dari Kabungka, kalau pemerintah menggunakan asbuton yang dari Lawele," ujarnya kepada KONTAN.co.id, Senin (29/1).
Sebagai gambaran, asbuton butir yang diproduksi oleh Wika Bitumen hanya dipakai sebagai pengisi atau filler untuk campuran hotmix dengan komposisi 3%.
Namun demikian, tahun ini Wika Bitumen mulai menjajaki kerja sama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) untuk membuat aspal dengan spek terbaru. Produk tersebut dibuat menyerupai aspal minyak dan menurut Arifin sudah banyak dipakai di China.
Tak hanya itu, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ini juga melirik peluang untuk mengembangkan aspal karet dengan catatan memiliki partner yang memiliki sumber daya karet.
Saat ini, sudah ada partner yang mengajaknya kerja sama. "Ada partner yang mengajak kita kerja sama, artinya dia punya resources karet," kata Arifin.
Arifin bilang, hingga saat ini pembahasan tersebut masih dibicarakan. Adapun partner yang mengajak kerja sama sudah mengirim surat melalui komisaris induk, PT Wika Tbk.
Menurutnya, perusahaan yang mengajak kerja sama dengan perseroan juga tertarik untuk memiliki saham Wika Bitumen. "Bukan hanya bikin joint venture, tetapi dia tertarik untuk beli saham," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News