Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengajak pihak swasta untuk membangun 14 bandara kecil pada tahun 2011.
Menurut Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dana yang dialokasikan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 untuk membangun 14 bandara itu sebesar Rp 198,7 miliar.
"Kebanyakan bandara itu dibangun di kawasan Timur Indonesia. Pada prinsipnya kalau ada swasta mau masuk boleh saja," kata Freddy, Rabu (18/8).
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan menambahkan, 14 bandara yang dimaksud adalah Bandara Seram Bagian Timur (Kuffar), Bone, Enggano, Muara Bungo, Muara Teweh, Morowali, Saumlaki Baru, Sinak Baru, Tojo Una-Una, Tual Baru, Wagete Baru, Waisai Raja Ampat, Nam Niwel, dan Sumarorong.
"Daerah-daerah itu ada di Papua, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku, Bengkulu dan Jambi untuk kapasitas pesawat berbadan kecil. Selain 14 bandara baru itu, ada tiga bandara lain yang dikembangkan kapasitasnya antara lain Kamanat dan Pagar Alam. Sehingga total biayanya menjadi Rp 646,2 miliar," kata Bambang.
Selain memiliki rencana untuk membangun dan mengembangkan bandara berkapasitas kecil, menurut Freddy, pemerintah juga memiliki pekerjaan untuk mengembangkan lima bandara internasional di Jakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Makassar.
"Kelimanya disiapkan untuk melayani Asean Open Sky pada 2015. Seperti Bandara Kualanamu Medan misalnya, pemerintah menganggarkan Rp 403 miliar tahun depan. Tapi ini baru usulan, perlu mendapat persetujuan DPR," imbuhnya.
Dalam nota keuangan RAPBN 2011, Kemenhub mendapat alokasi anggaran Rp 21,4 triliun atau naik Rp 3,8 triliun (21,7%) dibanding alokasi dana APBNP 2010 sebesar Rp 17,6 triliun.
Alokasi itu terdiri dari rupiah murni Rp 19 triliun, PHLN Rp 1,8 triliun, dan pagu penggunaan PNBP Rp 530,5 miliar.
Alokasi anggaran itu antara lain digunakan untuk program pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi laut dengan alokasi Rp 6,8 triliun; program pengelolaa dan penyelenggaraan transportasi udara dengan alokasi Rp 4,9 triliun serta pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi perkeretaapian dengan alokasi Rp 4,2 triliun.
Dari sisi angkutan udara, output dari anggaran tersebut diharapkan bisa digunakan untuk pengembangan dan rehabilitasi 118 bandara dan pembangunan 14 bandara baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News