Reporter: Herlina KD | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Industri alas kaki dalam negeri diramalkan bergairah tahun depan. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Asprisindo) memperkirakan, permintaan alas kaki di pasar domestik akan tumbuh lebih baik ketimbang tahun ini.
Dewan Penasehat Asprisindo Djimanto mengatakan, tingginya permintaan alas kaki domestik dipicu meningkatnya daya beli masyarakat akibat pemulihan ekonomi. "Tahun depan permintaan alas kaki dalam negeri sekitar Rp 27 triliun," ujarnya, Senin (27/12).
Asal tahu saja, tahun ini permintaan alas kaki domestik mencapai Rp 25 triliun. Selama ini, kata Djimanto produk alas kaki Indonesia masih mendominasi pasar dalam negeri. Sebanyak 60% pangsa pasar alas kaki masih dikuasai oleh industri alas kaki dalam negeri. "Sisanya dipenuhi oleh produk impor," jelasnya.
Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Budi Irmawan mengatakan, meningkatnya daya beli masyarakat memang berdampak positif terhadap kenaikan permintaan alas kaki domestik. Selain itu, "Peningkatan ini juga disebabkan karena apresiasi produk dalam negeri sudah membaik," ujarnya.
Meski begitu, menurut Budi, naiknya pangsa pasar industri alas kaki domestik tidak akan terlampau besar. "Tapi harapannya bisa naik sekitar 6%," katanya
Terkait dengan ekspor, Djimanto mengatakan, tahun depan ekspor alas kaki Indonesia bisa mencapai US$ 2,2 miliar. Tahun ini, ekspor alas kaki Indonesia diperkirakan melampaui US$ 2 miliar.
Menurut Djimanto, produk alas kaki Indonesia semakin diterima di pasar ekspor karena sudah memenuhi standar internasional. "Apalagi produk alas kaki baik merek lokal maupun internasional selalu ada inovasi desain yang disesuaikan dengan tren," terang Djimanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News