kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bahan baku dan produk impor hambat penjualan alas kaki


Senin, 22 November 2010 / 11:11 WIB
Bahan baku dan produk impor hambat penjualan alas kaki
ILUSTRASI. Pameran properti Summarecon Agung


Reporter: Ario Fajar |




JAKARTA. Penjualan produk alas kaki di pasar domestik tahun ini diprediksi bakal terhambat lantaran minimnya bahan baku dan membanjirnya produk impor di pasaran.

“Benar, penjualan di pasar domestik dan ekspor masih terhambat oleh beberapa faktor, diantaranya pasokan bahan baku dan lonjakan impor. Ini dikhawatirkan akan menghambat laju penjualan ,” kata Penasehat Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Djimanto kepada KONTAN.

Saban tahun, kebutuhan bahan baku kulit sapi pertahun sekitar 2,5 juta lembar. Dari pasar domestik, produsen hanya mendapatkan pasokan sekitar 1,5 juta lembar. Dus, sisanya masih harus dipenuhi dari luar negeri, seperti Brasil, India, Argentina, dan Pakistan.

Sementara itu, volume alas kaki impor yang masuk ke pasar domestik pada tahun ini diperkirakan akan naik dua kali lipat. Lonjakan impor ini terjadi untuk semua jenis alas kaki dipicu oleh dampak implemetasi perdagangan bebas Asean-China.

Hal ini dibenarkan oleh Ketua Umum Aprisindo Eddy Widjanarko. Menurutnya, pangsa pasar sepatu dalam negeri kian tergerus oleh serbuan produk China. Pasalnya, harga produk alas kaki dari China bisa lebih murah 10% hingga 20%.

"Kenaikan produk impor sesuai catatan kami melonjak 70%. Pasar domestik akan tergerus. Kita punya pasar bisa habis. Kami tunggu langkah pemerintah karena impor merajelela, masa tidak ada kebijakan yang menghambat mereka (produk cina)," katanya.

Djimanto menghitung, penjualan produk alas kaki dalam negeri pada tahun ini diproyeksikan tumbuh sedikit sekitar 3% dari tahun 2009 yang mencapai Rp 27 triiun. Penjulan produk alas kaki sempat mengalami penurunan di tahun 2008 dan 2009 karena krisis finasial global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×