kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AP I anggarkan Rp 205 miliar buat Bandara Lombok


Kamis, 20 April 2017 / 20:35 WIB
AP I anggarkan Rp 205 miliar buat Bandara Lombok


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

LOMBOK. PT Angkasa Pura I akan terus melakukan pengembangan di Bandara Internasional Lombok atau Lombok International Airport (LIA) untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata. Perusahaan ini menganggarkan dana Rp 205 miliar untuk pengembangan bandara ini untuk tahun 2016 hingga tahun ini.

Pengembangan dilakukan sejalan dengan pertumbuhan jumlah arus penumpang di Bandara yang beroperasi sejak tahun 2011 ini. Maklum, pergerakan penumpang sudah melampaui kapasitas terminal yang hanya mencapai 3,25 juta.

Dari tahun ke tahun, jumlah lalu lintas penumpang Bandara Internasional Lombok mengalami tren peningkatan. Pada tahun 2016, jumlah penumpang mencapai 3,42 juta atau meningkat 33% dibandingkan tahun 2015 sebesar 2,552 juta. Sementara pada tahun 2014 baru mencapai 2,417 juta.

Peningkatan juga terjadi pada jumlah lalu lintas pesawat . Tahun 2016, jumlah pesawat di bandara ini yang melayani penumpang mencapai 36.941 meningkat dari 27.759 pada tahun sebelumnya.

General Manager Bandara LIA, PT Angkasa Pura I, I Gusti Ngurah Ardita mengatakan pengembangan dilakukan mulai dari mengoptimalisasikan terminal, pembangunan taman, pembangunan dua parking stand tambahan dan lain-lain.

"Pembangunan taman telah ditenderkan sejak tahun lalu senilai Rp 4 miliar. Apron masih dalam proses tender dan diharapkan pembangunan fisiknya selesai tahun ini. " jelas Ardita di Lombok, Kamis (20/4).

Sementara program optimalisasi terminal juga dilakukan denngan mengembangkan dan menata lantai tiga terminal untuk digunakan sebagai ruang tunggu dan ruang loange.

Luas area apron Bandara Lombok saat ini hanya untuk menampung 10 pesawat, namun dengan penambahan areal parkir pesawat maka nantinya akan bisa menampung hingga 12 pesawat termasuk untuk yang berbadan lebar.

Ardita mengatakan, perluasan terminal di LIA sedang persiapan tender untuk beutifikasi terminal saat ini. Sedangkan pembangunan apron atau landasan pacu sudah tengah dalam pengerjaan dan ditargetkan bisa selesai 2017.

AP I optimistis jumlah arus penumpang di Bandara Lombok akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan pariwisata di kota tersebut serta dengan strategi pengembangan bisnis yang dilakukan perusahaan. Tahun ini, LIA ditargetkan akan melayani penumpang hingga 3,6 juta.

Ardita menambahkan, pengembangan bandara Lombok masih sangat mudah dilakukan karena landbank-nya yang masih sangat luas. Total lahan Bandara ini mencapai 553 hektare (ha) . Sementara yang sudah dikembangkan baru 50%.

"Kondisi lahan kami masih cukup banyak memudahkan untuk pengembangan. Untuk pengembangan bandara, ketersediaan lahan merupakan faktor yang paling utama. " katanya.

Saat ini, Bandara Lombok ini sudah melayani penerbangan Internasional di dua rute yakni Lombok -Singapura dan Lombok Malaysia yang dilayani maskapai AirAsia tiga kali dalam sehari. Ke depan, AP I ingin menambah jumlah maskapai yang melayani rute internasional dari dan ke Lombok.

AP I juga sedang intens melakukan komunikasi dengan maskapai penerbangan Brunei Darussalam, Royal Brunei Airlines untuk melayani penerbangan dari dan ke London. "Mereka akan bertemu dengan pemerintah daerah di Lombok untuk mendiskusikan potensi, kapasitas, dan fasilitas bandara pada 8 Mei mendatang, " ungkapnya.

Kemudian AP I juga melakukan komunikasi dengan China untuk membuka penerbangan charter dari Lombok. Selain itu, perusahaan juga melakukan pembicaraan dengan Garuda untuk buka rute rute Surabaya -Jeddah dan Lombok-solo-Jeddah dengan Lion.

Tadinya Jetstar pernah masuk ke Lombok, namun tidak dilanjutkan. "Kami sedang diskusi dengan Jetstar untuk membuka kembali rute tersebut" jelas Ardita.

Tahun ini, Bandara Lombok diperkirakan akan mencatatkan keuntungan Rp 3,5 miliar. Sementara sejak 2011, Bandara ini selalu merugi meskipun kerugiannya cenderung turun. Tahun 2016, mereka merugi Rp 1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×