kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Astratel tengah membidik jalan tol Cinere–Serpong


Senin, 20 April 2015 / 10:12 WIB
Astratel tengah membidik jalan tol Cinere–Serpong
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan atm salah satu bank swasta di jakarta, Senin (5/10). Bank Milik Investor Asia Tenggara Bukukan Kinerja Ciamik pada Kuartal III-2023


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ruas jalan tol yang menghubungkan Cinere Depok, Jawa Barat, dan Serpong, Tangerang Banten tak cuma jadi incaran PT Jasa Marga Tbk. Jalan tol yang konsesinya masih di tangan PT Thiess Contractors Indonesia, rupanya, juga diminati oleh PT Astratel Nusantara. Saat ini 80% saham ruas jalan tol tersebut dimiliki Thiess dan 20% dimiliki Waskita Karya.

Sebelumnya, niat untuk melakukan akuisisi juga pernah diungkapkan PT Jasa Marga Tbk. Perusahaan pelat merah itu juga ingin mengambil alih tol Cinere–Serpong bersamaan dengan ruas tol Solo–Ngawi–Kertosono yang juga dimiliki PT Theiss Contractor Indonesia. Bahkan, PT Jasa Marga Tbk mengklaim sudah menyiapkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk membiayai rencananya itu.

Astratel yang merupakan anak usaha Astra Group berharap, dengan mengakuisisi tol Cinere–Serpong sepanjang 10,14 kilometer itu,  mereka akan bisa menyambungkan ruas tol Kunciran–Serpong yang mereka garap. "Iya kami berminat kalau memang kesempatan ada," kata Wiwik D. Santoso Direktur Utama PT Astratel Nusantara kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Arya N. Soemali, Direktur Pengembangan PT Astratel Nusantara menambahkan, sebenarnya, Astratel sudah pernah melakukan kajian atas  potensi ruas tol itu untuk bisa disambungkan ke Kunciran–Serpong. Namun, karena konsesi itu sudah dimiliki dua perusahaan, kajian itu tidak dilanjutkan kembali.

Meski demikian, jika memang kedua perusahaan tersebut bersedia melepas ruas tol senilai Rp 2,2 triliun itu, pihaknya dengan senang hati akan mengambilalih. Bila akhirnya direstui untuk mengakuisisi, Astratel meminta syarat agar pengerjaannya tidak diburu-buru.

Dengan syarat tersebut, Astratel bukan lepas dari tanggung jawab, tetapi hanya ingin pembebasan lahan sudah 100% selesai, baru melakukan konstruksi. "Seperti Kunciran–Serpong, itu sudah kami dapatkan sejak 2008. Tapi, kami belum memulai konstruksi karena belum 100%, kami tidak mau ambil risiko,” terangnya.

Sebagai informasi, kini Astratel sudah mengantongi tiga konsesi jalan tol. Pertama ruas jalan tol Tangerang–Merak yang dikelola oleh PT Marga Mandala Sakti, ruas jalan tol Mojokerto–Kertosono yang dikelola PT Marga Harjaya Infrastruktur dan ruas jalan tol Kunciran–Serpong oleh PT Marga Trans Nusantara. Hingga kini hanya tinggal ruas tol Kunciran–Serpong saja yang masih belum beroperasi.

Tahun ini, Astratel melalui anak usahanya yakni PT Marga Mandala Sakti di tol Jakarta–Merak menargetkan pendapatan tahun 2015 meningkat sebesar 1,42% lebih dari pencapaian tahun 2014 lalu. Jika sebelumnya perusahaan  ini berhasil menggenggam pemasukan sekitar Rp 790 miliar, kali ini Marga Mandala mematok pendapatan sekitar Rp 800 miliar.

Tahun ini, Marga Mandala akan menganggarkan belanja modal Rp 190 miliar. Perinciannya untuk perbaikan gerbang, penambahan lajur dan revitalisasi jalan akses untuk meningkatkan kenyamanan pengguna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×