kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.739.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Catat Kenaikan Laba 106,7% di 2024, Ini Penyebabnya


Minggu, 16 Maret 2025 / 15:42 WIB
 Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Catat Kenaikan Laba 106,7% di 2024, Ini Penyebabnya
Proses sortir edamame beku di pabrik PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) telah membukukan laba bersih sebesar US$ 9,2 juta sepanjang tahun 2024. Angka ini meningkat 106,7% dari laba bersih tahun sebelumnya senilai US$ 4,4 juta.
Kenaikan ini berdampak pada rasio marjin laba bersih (net profit margin atau NPM) yang meningkat sebesar 107,3%, dari 1,87% di tahun 2023 menjadi 3,87% pada tahun 2024.

Kemudian dari sisi pendapatan, ANJT mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 124,1%, dari US$ 1,9 juta di tahun 2023 menjadi US$ 4,2 juta. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan edamame beku sebesar 331,4% menjadi 1.569 mt dan peningkatan penjualan edamame segar sebesar 32,1%.

Meski begitu, perseroan mengakui adanya tantangan untuk komoditas sawit. Terutama di tengah dinamika pasar Crude Palm Oil (CPO) global.Penurunan produksi CPO telah terjadi di negara-negara produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia menyebabkan pasokan CPO global yang lebih rendah, sehingga mendorong kenaikan harga CPO acuan pada tahun 2024.

Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Targetkan Pertumbuhan Produksi CPO 15% di Tahun 2025

Namun, kondisi ini ternyata membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan ANJT yang mampu memanfaatkan peluang pasar. Nopri Pitoy, Direktur Keuangan ANJT menyebut peningkatan kinerja keuangan ini didorong harga jual CPO yang lebih tinggi dan penurunan harga pupuk untuk tanaman menghasilkan. Tahun lalu, harga jual rata-rata (ASP) CPO meningkat sebesar 12,3%, dari USD 731/mt di tahun 2023 menjadi USD 822/mt.

Sejalan dengan tren penurunan produksi CPO nasional, produksi CPO ANJ juga mengalami penurunan sebesar 13,5%, dari 283.651 metrik ton di tahun 2023 menjadi 245.395 metrik ton pada tahun 2024.Dampak El Nino tahun 2023 telah berpengaruh pada produksi perkebunan ANJ di Pulau Belitung, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan. Selain itu, perkebunan di Sumatera Utara II dan Papua Barat Daya juga menghadapi tantangan dalam bentuk curah hujan tinggi dan banjir.

Baca Juga: Austindo Nusantara (ANJT) Akan Fokus pada Produk CPO dan Industri Makanan di 2025

Selain itu, ANJ juga mencatatkan efisiensi yang cukup signifikan dari lini bisnis sagu. Biaya pengolahannya tercatat turun dari USD 3,1 juta di tahun 2023 menjadi USD 2,1 juta pada tahun 2024.

"Kami bangga dengan pencapaian kinerja keuangan ANJ di tahun 2024. Peningkatan laba bersih dan EBITDA yang signifikan mencerminkan keberhasilan strategi kami dalam mengoptimalkan operasional dan memanfaatkan peluang pasar," ujar Nopri dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/03).

Lanjutnya, tahun ini ANJ menargetkan peningkatan produksi CPO sebesar 15% dibandingkan tahun 2024. Target ini didukung oleh beberapa faktor strategis, yaitu peningkatan produksi TBS dari kebun inti dan diperkuat dengan pembelian TBS dari pihak eksternal, serta proyeksi hasil produksi dari tanaman muda hasil program replanting yang telah dijalankan sejak beberapa tahun lalu.

“Hingga tahun 2024 kami telah melakukan replanting seluas 12.635 hektar, dan lebih dari separuhnya sudah menghasilkan. Tanaman-tanaman muda ini memiliki potensi yield yang lebih tinggi, yang akan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi. Kami akan terus melanjutkan program replanting di perkebunan Pulau Belitung dan Sumatera Utara I untuk menjaga keberlanjutan produksi," tandasnya. 

Selanjutnya: Resmi! Pemerintah Terapkan WFA untuk ASN 24-27 Maret 2025

Menarik Dibaca: Erajaya Active Lifestyle Tambah Jaringan Garmin Brand Store dengan Lokasi Baru di BSD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×