kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bakal kuasai 70% produksi minyak nasional, Pertamina targetkan EOR Rokan di 2024


Kamis, 05 November 2020 / 15:34 WIB
Bakal kuasai 70% produksi minyak nasional, Pertamina targetkan EOR Rokan di 2024
ILUSTRASI. Bakal kuasai 70% produksi minyak nasional, Pertamina targetkan EOR Rokan di 2024.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina bakal menjadi tulang punggung produksi minyak nasional terhitung sejak alih kelola Blok Rokan pada 9 Agustus 2021.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, dengan mengelola Blok Rokan, maka Pertamina diprediksi bakal berkontribusi sekitar 70% produksi minyak nasional.

"Kontribusi peningkatan banyak kita harapkan dari Pertamina sebagai BUMN migas perta Indonesia. Setelah Rokan beralih, Pertamina kontribusi 70%," kata Dwi dalam diskusi 'New Paradigm For More Oil and Gas Production' secara virtual, Kamis (5/11).

Dwi melanjutkan, dengan tanggung jawab tersebut Pertamina diharapkan mampu meningkatkan aktivitas hulu migas dengan maksimal.

Baca Juga: Investasi US$ 154 juta Chevron di Blok Rokan bakal terbagi dalam dua tahapan

Saat ini Pertamina mengoperatori 41 Wilayah Kerja (WK) migas dari total 191 WK migas di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kontribusi produksi minyak Pertamina per September 2020 sebesar 305,861 barel oil per day (BOPD) atau 43% dari total produksi 710.192 BOPD.

Sementara produksi gas sebesar 34% atau setara 2.286 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari total produksi nasional sebanyak 6.732 MMSCFD.

Di sisi lain, PT Pertamina memastikan bakal melaksanakan metode Enchanced Oil Recovery (EOR) pada sumur-sumur tua Blok Rokan demi meningkatkan produksi.

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (CEO Upstream Subholding) Budiman Parhusip mengungkapkan kondisi blok Rokan didominasi mayoritas sumur tua sehingga perlu dilakukan EOR demi meningkatkan produksi yang ada.

"Chemical EOR alan dilakukan pada 2024 dan 2025. Karena Rokan ini adalah lapangan yang sudah sangat berumur," kata Budiman dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Arcandra: Pembangunan infrastruktur migas harus didukung pasokan dan pasar terukur

Menurutnya penerapan EOR dan upaya menjaga prpduksi harus dilakukan secara benar demi mempertahankan laju penurunan sebelum produksi dapat kembali ditingkatkan.

Ia menegaskan, pihaknya siap untuk langsung melakukan pengeboran sumur di Rokan pasca alih kelola 9 Agustus 2021 mendatang.

Asal tahu saja, Pertamina menargetkan pengeboran 44 sumur pada 2021 nanti setelah alih kelola. Jumlah pengeboran selanjutnya bakal bertambah menjadi 180 sumur di 2022 mendatang.

Sementara itu, SKK Migas optimistis produksi Blok Rokan dapat kembali meningkat sebelum Pertamina masuk sebagai pengelola menggantikan PT Chevron Pacific Indonesia.

SKK Migas mengungkapkan investasi US$ 154 juta PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan bakal terbagi dalam dua tahapan.

Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin bilang dengan investasi sebesar itu, maka pengeboran sumur yang masif dapat dilakukan.

"Kalau kita lihat ada natural decline selama 2 tahun terakhir ini kan hampir tidak ada sumur. Tapi sekarang kan sudah ada sumurnya. Dengan US$ 154 juta, kita bisa lihat sampai Agustus saja 100 sumur sampai 200 sumur ini kami usahakan," jelas Jaffee dalam diskusi 'New Paradigm For More Oil and Gas Production' secara virtual, Kamis (5/11).

Baca Juga: PLN jalankan komitmen konversi PLTD jadi pembangkit EBT di 2.130 lokasi

Ia melanjutkan untuk investasi tahap pertama akan dialokasikan dana sebesar US$ 11 juta guna pengeboran 11 sumur hingga akhir tahun 2020.

Dengan jumlah pengeboran tersebut maka produksi diharapkan terdongkrak ke level 500 barel per hari.

Selanjutnya, jumlah pengeboran naik drastis menjadi 107 sumur dengan investasi mencapai US$ 143 juta hingga Juli 2021. SKK Migas memproyeksikan penambahan produksinya sebesar 5.000 barel per hari.

Selanjutnya: Untuk Kebutuhan Blok Rokan, Pertamina Akan Membeli Listrik PLN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×