kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Bali masih menjadi incaran untuk investasi properti


Rabu, 20 Maret 2019 / 20:09 WIB
Bali masih menjadi incaran untuk investasi properti


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suhu politik yang memanas jelang pemilu presiden 2019 ternyata tidak menyurutkan investasi properti, termasuk di antaranya di Bali. Terbukti, Permata Graha Land (PGL) sukses menjual proyek villa bertajuk Ratnamaya di wilayah tersebut.

Pengembang ini berhasil menjual 30% unit di penjualan perdana Vila Ratnamaya saat grand launching beberapa waktu lalu. “Saat ini, yang tersisa tinggal 8 unit lagi,” ujar Direktur Marketing PGL, Satya Adi dalam keterangan persnya , Rabu (20/3).

Satya mengatakan, kondisi tersebut dipengaruhi oleh sentimen positive terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri saat ini, dan situasi politik yang stabil menjelang pemilu.

Menurutnya, faktor wait and see sebenarnya tidak terlalu signifikan bagi investor. Properti masih merupakan instrument investasi yang paling aman dan menguntungkan di tahun politik.

Satya memandang, investasi properti di Bali masih sangat menjanjikan mengingat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah wisatawan baik domestik maupun internasional.

"Di tahun 2018, tercatat jumlah wistawan mancanegara menebus 5,7 juta orang, ini sungguh potensi yang luar biasa bagi para investor properti,” ujarnya.

Hanya saja, konsumen sangat memperhatikan faktor lokasi proyek properti yang akan diinvestasikan. Menurutnya, Ratnamaya memiliki lokasi yang sangat strategis di tengah kawasan wisata Bali.

“Ratnamaya berlokasi di tengah-tengah kawasan elit Uluwatu, dimana sudah terdapat beberapa resort dan beach club kelas internasional seperti Alila Resort, OMNIA Day Club, Bvlgari Resort, The Edge, dan Sundays Beach Club,” kata dia.

Satya mengungkapkan, pemilik vila, selain bisa menempati sendiri, vilanya juga bisa disewakan. Seperti ketahui, harga sewa vila di daerah Pecatu dan Uluwatu permalamnya bisa mencapai Rp 14 juta.

Untuk mendongkrak jumlah penyewa dan juga menyasar market turis yang membutuhkan penginapan dengan harga sewa yang lebih terjangkau, Ratnamaya bisa memasang harga sewa Rp 3 jutaan per malam.

Dengan strategi ini, Satya yakin Vila Ratnamaya akan menjadi tempat favorit untuk berlibur. “Itulah sebabnya pada saat Grand Launching, villa Ratnamaya laris dibeli konsumen dan jadi salah satu incaran investasi,” ungkap dia.

Sementara General Manager Proyek Ratnamaya Surya mengungkapkan pihaknya masih akan memberikan harga special bagi para konsumen yang tertarik berinvestasi vila sebelum Gala Dinner 23 Maret 2019.

Proyek Villa Ratnamaya hanya memiliki 20 unit vila premium eksklusif dan dikelilingi oleh sejumlah hotel / resort berskala internasional yang sering menjadi rujukan tempat berlibur bagi kalangan menengah atas.

“Kami masih memberikan promo harga perdana sebesar Rp 1,5 Miliar dengan cicilan sebesar Rp 9 juta per bulan, harga tersebut sangat murah jika dibandingkan dengan Vila-vila lain di lokasi tersebut yang mencapai Rp 3 Miliar." kata Surya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×