Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mengembangkan retread tire atau ban vulkanisir pesawat. Setelah selama ini Indonesia hanya mengimpor, akhirnya produsen dalam negeri bisa memproduksi sendiri.
Direktur Pusat Teknologi Materia, Asep Riswoko, Badan Pengajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan, guna mengembangkan ban pesawat terbang, pihaknya akan menggandeng anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk, yakni PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF). Nantinya GMF akan menjadi pembeli ban sekaligus menjadi pihak yang melakukan sertifikasi ban tersebut ke pihak Airbus dan Boeing.
"Nantinya ada dua tipe jenis ban yakni ban vulkanisir ban pesawat untuk tipe Airbus dan Boeing. Serta tipe Cessna 208 dan DHC-6 untuk pesawat kecil," kata Asep saat dihubungi KONTAN, Senin (13/3).
Rencananya ada dua perusaahan lokal yang akan mengembangkan tipe jenis pesawat tersebut. Untuk ban pesawat besar akan diproduksi oleh PT Rubberman Tire Aviation. Rencananya, Rubberman akan memproduksi 40.000 unit ban untuk kebutuhan pesawat Garuda.
Rubberman yang sudah 30 tahun memproduksi ban truk sendiri memiliki pabrik di Karawang. Menurut Asep, nilai investasi perusahaan yang di luar pabrik untuk pengadaan barang modal produksi sekita €3 juta sampai €4 juta. "Tapi nanti tidak menutup kemungkinan ban ini akan dijual juga ke maskapai lain seperti Lion," kata Asep.
Sedangkan untuk ban tipe Cessna 208 dan DHC-6 nantinya akan diproduksi oleh PT Ciharas Avia Trade. Pabrik yang berlokasi di Tangerang ini nantinya akan memproduksi 20.000 unit ban per tahun. "Nantinya akan memasok juga ke maskapai seperti Susi Air," kata Asep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News