kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,92   -28,81   -2.99%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun pabrik baru, Dharma Satya Nusantara (DSNG) kejar produksi 570 ton per jam


Rabu, 29 Mei 2019 / 13:48 WIB
Bangun pabrik baru, Dharma Satya Nusantara (DSNG) kejar produksi 570 ton per jam


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk  (DSNG) tengah mengejar target memperbesar kapasitas Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menjadi 570 ton per jam pada tahun ini. Untuk itu mencapai target tersebut, Dharma Satya Nusantara kini sudah membangun PKS berkapasitas 30 juta ton per jam yang berlokasi di Kalimantan Barat.

Corporate Communications Department Head Dharma Satya Nusantara Supriyadi Jamhir mengatakan, PKS yang berlokasi di Kalimantan Barat ini sudah commissioning minggu ketiga bulan ini. "Sudah mulai beroperasi komersial, meskipun belum penuh," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (28/5).

Selain pembangunan satu PKS itu, berdasarkan catatan Kontan.co.id DSNG juga meningkatkan kapasitas salah satu PKS di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dari semula 30 ton per jam menjadi 60 ton per jam. PKS itu beroperasi melalui PT Bima Palma Nugraha. “Untuk yang BPN masih dalam proses untuk konstruksi,” imbuhnya.

Sembari meningkatkan kapasitas PKS, Dharma Satya Nusantara juga tengah membangun Bio-CNG Plant. Sebuah prosesor pengolahan limbah cair PKS menjadi compressed bio methane gas dengan kapasitas 280 m kubik per jam. DSNG juga membangun tenaga listrik berkapasitas 1,2 megawatt. Supriyadi menjelaskan saat ini progress pembangunan masih sekitar 10% hingga 15%.

Memasuki kuartal kedua, pihaknya tengah fokus dalam efisiensi seiring dengan harga sawit yang masih rendah untuk saat ini. “Kita fokus dalam efisiensi, termasuk di wood product, dengan tetap mempertahankan produktivitas kebun,” tuturnya.

Agar upaya mereka maksimal, DSNG juga melakukan perbaikan produktivitas kebun yang ada dan merehab kebun Bima Palma Group (BPG) yang baru diakuisisi Desember lalu agar produktivitasnya meningkat terutama untuk mempersiapkan masa puncak atawa peak crop pada semester dua mendatang.

Pada tahun ini Dharma Satya Nusantara juga mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebanyak Rp 700 miliar hingga Rp 800 miliar, ia mengatakan hingga April 2019 mereka sudah menyerap kurang lebih 26% dari total belanja modal.

DSNG menggunakan belanja modal untuk penyelesaian pabrik yang saat ini masih dalam proses pembangunan dan juga perawatan tumbuhan belum menghasilkan (TBM) serta infrastrukturnya. “Dananya sendiri saat ini masih menggunakan cash internal,” ungkapnya.

Hingga kuartal pertama tahun ini, DSNG)mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,37 triliun melonjak 42,43% secara year on year (yoy) dari Rp 962,93 miliar.
Peningkatan ini sejalan dengan volume penjualan crude palm oil (CPO) yang naik dua kali lipat, dari 82.000 ton menjadi 166.000 ton. Sayangnya, meskipun terjadi peningkatan volume penjualan, harga rata-rata CPO DSNG turun sebesar 20% dari Rp 7,7 juta per ton menjadi Rp 6,1 juta per ton.

Peningkatan volume penjualan tersebut juga sejalan dengan kenaikan produksi CPO per kuartal I-2019, yakni sebesar 61% yoy menjadi 129.000 ton.

Sedangkan untuk jumlah produksi tanda buah segar (TBS) DSNG mencapai 512.000 ton atau tumbuh 73% dibandingkan kuartal I 2018 yang sebanyak 296.000 ton. Jumlah ini sudah termasuk produksi TBS dari dua perusahaan perkebunan yang diakuisisi DSNG yang berkontribusi sebesar 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×