Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah terus menawarkan sejumlah proyek infrastruktur ke para investor lokal dan asing. Terbaru, pemerintah menawaran lima proyek infrastruktur jalan tol serta pemeliharaan bendungan dan pembangkit listrik tenaga mini hidro.
Total nilai investasi proyek adalah sebesar US$ 5,96 miliar atau setara Rp 84,86 triliun.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, peluang kerja sama investasi pada sejumlah proyek infrastruktur tersebut juga ditawarkan dalam Investment Forum Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) beberapa waktu lalu. Kini pemerintah menunggu aksi lanjut pasca penawaran itu.
Direktur Pengembangan Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Pembiayaan Kementerian PUPR Agus Sulaeman dalam keteragan resminya kemarin (17/11) mengatakan, skema kerja sama yang ditawarkan pemerintah adalah kerjasama antara pemerintah dan badan usaha alias KPBU.
Agus dalam rilisnya menyebut, untuk meningkatkan minat investor ikut dalam skema KPBU atau Public Private Partnership, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah regulasi termasuk Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Baca Juga: Ruas Tol Serang-Rangkasbitung Sudah Mulai Beroperasi
"Salah satu UU Ciptaker ini untuk membuka kesempatan lebih besar bagi pengusaha berinvestasi di bidang infrastruktur dalam negeri," jelasnya.
Kementerian PUPR mencatat, pembangunan infrastruktur sepanjang tahun 2020-2024 diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar US$ 146 miliar atau ekuivalen Rp 2.078 triliun.
Dari kebutuhan tersebut kapasitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya bisa memenuhi 30% atau sekitar US$ 44 miliar, sekitar Rp 626,4 triliun, sehingga ada gap pendanaan sekitar US$ 102 miliar atau sebesar Rp 1.452 triliun.
Baca Juga: Inilah deretan jalan tol baru yang beroperasi di akhir tahun ini
Sementara itu, 70 % sisanya diperoleh melalui investasi yang terus diupayakan melalui sejumlah kebijakan agar tetap kompetitif dan menarik, seperti skema pembiayaan kreatif jalan, dan insentif pajak untuk penanaman modal baru.
Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Putut Marhayudi mengatakan, ada dua platform yang bisa digunakan pengusaha asing untuk masuk berinvestasi di sektor infrastruktur. Pertama sebagai Perseroan Terbatas Milik Asing, kedua sebagai Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing.
"Melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 Omnibus Law, kemudahan berusaha menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Republik Indonesia, diantaranya dengan memotong birokrasi dan penyederhanaan proses perizinan usaha," ucap dia.
Adapun keenam proyek yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
- Jalan Tol Semanan-Balaraja
- Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg
- Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat
- Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung
- Jalan Tol Layang Cikunir-Karawaci
- Pemeliharaan Bendungan Bintang Bano dan BOT Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro.
Seberapa menarik proyek tersebut dan bagaimana profilnya, KONTAN menyarikan untuk Anda khusus untuk proyek jalan tol. Inilah profil kompletnya:
Jalan Tol Semanan-Balaraja
Berdasarkan situs simpulkpbu Kementerian PU-Pera disebutkan Jalan Tol Semanan - Balaraja akan terhubung dengan ruas Jalan Tol Tangerang - Merak, Serpong - Balaraja, serta enam ruas tol dalam kota DKI. Jalan tol ini direncanakan memiliki 9 simpang susun.
Saat ini proyek ini sedang diusulkan untuk masuk ke dalam PPP Book.
Tol Semanan Balaraja terletak di Provinsi Banten, tepatnya di daerah Kota Tanggerang dan Kabupaten Tanggerang.
Titik awal tol akan berada di on/off ramp Semanan sampai interchange Balaraja, tol ini akan terhubung dengan tol Tangerang - Merak.
Adapun proyek ini diinisiasi oleh konsorsium PT Alam Sutera Realty dan PT Perentjana Djaja. Adapun status proyek ini dalam persiapan lelang, dengan masa konsesi 40 tahun.
Dengan panjang jalan tol sepanjang 32,39 km, proyek ini diestimasi mampu menghasilkan IRR 11,94%.
Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg
Ini adalah jalan tol lingkar utara. Dalam situs yang sama, tujuan pembangunan jalan tol ini untuk mengembangkan kawasan kabupaten Tangerang bagian utara.
Ruas jalan tol ini dimulai dari Cikupa, Rajeg dan Mauk yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Sedyatmo atau kawasan Bandara Soekarno Hatta.
Proyek ini diprakarsai oleh PT Duta Graha Karya. Tol ini direncanakan akan memiliki tujuh interchange, dua junction, dan satu on ramp.
Selain itu, proyek ini akan terdapat empat jembatan dan lima underpass. Adapun pemrakarsa proyek ini adalah PT Duta Graha Karya
Memiliki panjang 38,6 km, proyek ini masuk kategori unsolicited proyek alias diinisiasi oleh badan usaha atau swasta.
Pemerintah menawarkan masa konsesi proyek ini selama 50 tahun dengan tahun kelayakan financial atau indikator tingkat efisiensi dalam investasi alias internal rate of return sebesar 11%.
Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat
Masih merujuk sumber yang sama, proyek KPBU Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat merupakan bagian dari rencana pengembangan Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang memiliki panjang 61,5 kilometer dengan titik awal (Sta. 0+000) di JC Sentul dengan titik akhir (Sta. 61+500) di JC Karawang Barat.
Adanya jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi beban kendaraan di jalan tol Jagorawi dan Jakarta-Cikampek, lalu mengefektifkan waktu tempuh, serta meningkatkan interkoneksi.
Jalan tol ini diprakarsai oleh PT Pama Persada Nusantara. Dengan panjang 61,5 km, rencana kecepatan proyek ini adalah 100 km/jam dengan lebar lajur: 3,5 m, lebar bahu luar: 2,0 m Lebar bahu dalam: 1,0 m Lebar median (termasuk bahu dalam): 2,0 m
Adapun jumlah Junction adalah 3 perempatan, jumlah On/Off Ramp: 6 serta jumlah interchange sebanyak 2.
Proyek ini masuk kategori unsolicited atau proyek swasta, status proyek adalah persiapan lelang. Pemerintah menawarkan masa konsensi selama 40 tahun dengan kelayakan return sebesar 12,08%.
Jalan Tol Bogor - Serpong via Parung
Proyek Jalan Tol Bogor – Serpong via Parung memiliki panjang +31,117 km. Ini merupakan bagian dari rencana jaringan jalan JORR-3 yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan wilayah.
Titik Awal Jalan tol ini akan menghubungkan persimpangan Selabenda (Bogor) dan persimpangan Serpong melalui Parung.
Tak hanya jalan tol, proyek ini ada 5 interchange dan 2 junction dengan jarak antar persimpangan adalah +5 km.
Proyek ini diprakarsai oleh PT Pama Persada Nusantara atau masuk kategori unsolicited. Adapun status proyek dalam persiapan lelang.
Pemerintah menawarkan proyek ini dengan masa konsesi 40 tahun dengan IRR 12,38%.
Jalan Tol Dalam Kota Cikunir - Karawaci
Proyek Jalan Layang Tol Cikunir-Karawaci memiliki panjang ruas ± 40 km. Jalan tol ini akan dibangun di atas ruas jalan tol dalam kota. Harapannya, jalan tol ini dapat meningkatkan kinerja jaringan jalan di Jabotabek serta mengatasi masalah kemacetan.
Titik awal proyek jalan tol ini di Cikunir atau persimpangan antara JORR dan jalan tol Jakarta-Cikampek). Adapun titik akhir setelah persimpangan Alam Sutera.
Jalan tol ini diprakarsai oleh PT Earth Investment Indonesia dan PT Lintas Indonesia Sejahtera.
Proyek ini masuk kategori unsolicited, dengan masa konsesi 45 tahun serta memiliki IRR 12,07%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News