kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Baterai Jenis Lithium Ion Phosphate Diminati, Masa Depan Industri Nikel Terancam?


Sabtu, 27 Januari 2024 / 15:09 WIB
Baterai Jenis Lithium Ion Phosphate Diminati, Masa Depan Industri Nikel Terancam?
ILUSTRASI. Pengisian daya mobil listrik Toyota bZ4X pada fasilitas Privilege Charging and Parking Spot di ASHTA Mal SCBD, Jakarta Selatan. Baterai Jenis Lithium-ion Phosphate Diminati, Masa Depan Industri Nikel Terancam?


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

Plh Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA), Djoko Widajatno, mengakui bahwa tren penggunaan baterai LFP dapat berpotensi mengubah permintaan dan pasokan nikel.

Karena baterai LFP menggunakan fosfat besi sebagai katoda, hal ini mengurangi ketergantungan pada nikel yang selama ini mendominasi sebagai bahan baku baterai lithium-ion konvensional, terutama yang menggunakan katoda nikel-mangan-kobalt (NMC) atau nikel-kobalt-alumina (NCA).

“Jika baterai LiFePO4 semakin populer dan banyak digunakan, ada potensi untuk mengubah permintaan dan pasokan nikel,” ujar Djoko pada 19 Januari 2024.

Baca Juga: Produsen Komponen Lithium Ini Bangun Pabrik di KEK Kendal US$ 290 Juta

Namun, Djoko juga menegaskan bahwa penggunaan baterai LFP belum memiliki dampak signifikan terhadap industri nikel di Indonesia karena serapan nikel untuk kebutuhan industri dasar lain masih tinggi.

Pendapat senada disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli. Menurutnya, tren penggunaan baterai LFP tidak langsung membuat masa depan industri nikel suram.

“Nikel juga digunakan sebagai stainless steel (nickel class-2), selain juga digunakan sebagai bahan baku baterai. Tahun 2040 diperkirakan konsumsi nikel class-2 tetap tinggi dengan persentase 45%, sedangkan untuk baterai precursor sekitar 41% dan sisanya untuk penggunaan lain-lain,” kata Rizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×