kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belajar menjadi tukang kayu di RuangQu


Senin, 12 November 2018 / 10:31 WIB
Belajar menjadi tukang kayu di RuangQu
ILUSTRASI. Kolaborasi dengan Gregors Cafe dan Stanley Black & Decker


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

Marques Haynes Darmawan menyatakan, dirinya terjun di wood working bermula dari hobi yang dia rintis sejak tahun lalu lalu.

Kegiatan pengenalan beragam tools di kelas wood working di pembukaan RuangQu, Sabtu (10/11).

Haynes kemudian mencoba menularkan hobinya itu dengan membuat video tutorial dan membuka channel di YouTube sejak tiga tahun terakhir.

Dia sudah membuat beragam video tutorial di kanal YouTube-nya. Antara lain turtoriel cara membuat lemari anak, aneka mainan anak, rak buku dan lain lain.

Haynes juga mengunggah juga foto foto wood working karyanya di akun Instagram.

Gunadi Karim, salah satu owner Gregor’s Café menyatakan pihaknya ingin mendorong tumbuhnya industri kreatif melalui penyediaan open space RuangQu di kafe yang dikelolanya.

Selain menikmati berbagai menu kuliner di kafenya, pengunjung juga dapat mencoba berbagai peralatan dari Stanley Black & Decker untuk membuat produk furnitur sederhana.

Country Director Stanley Black & Decker Indonesia, King Hartono Hamidjaja, ini merupakan konsep memasarkan tools dengan pendekatan workshop dan komunitas kedua yang didirikan.

Workshop pertama sudah beroperasi di Kota Depok dan rajin menggelar kelas workshop reguler untuk keterampilan wood working.

“Sebagai produsen peralatan, SBD mendukung semangat generasi muda dalam mengembangkan industri kreatif.

Khusus untuk kali ini, kita mendukung kolaborasi antara RuangQu dan Gregor’s Café dengan menyediakan berbagai keperluan tools untuk kelas DIY,” ungkap King Hartono Hamidjaja.

"Di workshop ini diajarkan bagaimana menggunakan alat dengan benar. Kita pernah membuka kelas rutin di Bandung. Setelah ikut kegiatan, peserta dari kalangan ibu-ibu bisa membuat sendiri tempat tisu dan tempat alat tulis dari kayu dengan menggunakan produk tools dari kita," ujar King.

"Lewat workshop ini barang barang berbasis kayu yang dikreasikan bisa tampil lebih variatif dan ini akan bisa memunculkan ekonomi kreatif. Buat anak muda yang menjadi peserta, mereka bisa mendapat tambahan ilmu di dunia perkayuan," imbuhnya.

King menyatakan, selama ini pihaknya memasarkan beragam produk tools di beberapa situs e-commerce, seperti di Lazada dan Blibli.com. (Choirul Arifin)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ajak Anak Muda Bikin Sendiri Furnitur Sederhana dari Bahan Kayu di Makerspace 'RuangQu'

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×