kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,05   4,30   0.48%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik pasar logistik ritel, PCP Express luncurkan aplikasi virtual agent


Rabu, 03 November 2021 / 10:58 WIB
Bidik pasar logistik ritel, PCP Express luncurkan aplikasi virtual agent


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Tahap awal, fokus ekspansi Virtual Agent PCP Express di wilayah DKI Jakarta, Bandung, Jogja, Semarang dan Surabaya. Selanjutnya akan berkembang ke kota besar lain seperti Medan, Makassar, Bali, Balikpapan dan Banjarmasin.

Yang jelas, permintaan tinggi jasa kurir membuat PCP Express yakin skema bisnis Virtual Agent mampu meningkatkan pendapatan perusahaan dalam jangka panjang.

Hingga akhir tahun 2021, PCP Express membidik kenaikan pendapatan sebesar 200% dari pasar logistik ritel. Selama ini, PCP Express menggarap pasar ritel lewat jaringan kantor cabang dan mitra gerai.

Lewat aplikasi Virtual Agent PCP Express, target pasar yang dibidik perusahaan adalah transaksi dari pedagang online (direct seller), reseller, dan dropship.

Sementara, komoditas yang dibidik dari layanan Virtual Agent PCP Express yakni pakaian, barang elektronik & gadget, perlengkapan ibu & bayi, produk perawatan (personal care), mainan dan lainnya.

Baca Juga: PCP Express gaet Janio, permudah mitra UMKM ekspansi ke pasar Asia Tenggara

Selain Virtual Agent, PCP Express juga menyediakan aplikasi pengguna (user apps). Dengan platform ini, pengguna (user) mempunyai pilihan layanan dengan ragam opsi pembayaran digital.

Paket pengguna aplikasi ini akan di jemput ke lokasi tanpa adanya minimum transaksi biaya kirim. Hal ini tentunya merupakan pilihan yang bersahabat.

Pertumbuhan sektor e-commerce Indonesia sangat pesat, ini terbukti dengan terus bertambahnya nilai transaksi dan jumlah volume transaksi perdagangan digital tiap tahun.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan RI market share e-commerce di Indonesia sudah mencapai 45% dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Prediksi pemerintah, sektor e-commerce Indonesia akan menjadi pasar terbesar di kawasan ASEAN pada 2025 dengan nilai transaksi Rp 1.908 triliun atau 33% dari total ekonomi digital.

Kemudian, sektor logistik akan berkontribusi sekitar Rp 763 triliun atau 13% terhadap ekonomi digital seiring kenaikan permintaan logistik karena maraknya transaksi belanja online.

Baca Juga: Tertekan pandemi, ALFI: Sektor logistik bergerak minus 30,84% di kuartal II-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×