Reporter: Agung Hidayat, Muhammad Julian | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
Sebelumnya, KTB menargetkan penjualan 46.900 unit kendaraan sepanjang 2020. Target itu 12,37% lebih tinggi ketimbang penjualan tahun lalu yakni 41.736 unit.
Sementara PT Isuzu Astra Motor Indonesia mencatatkan penurunan penjualan sekitar 4% yoy menjadi 5.700 unit selama kuartal I 2020. Perusahaan terus berupaya agar pangsa pasar maupun volume penjualan tak turun tajam.
Puti Annisa, Marketing Communication Dept. Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia melihat, pasar kendaraan niaga membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk bergeliat. Pasalnya, dalam kondisi sekarang, konsumen lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang. Makanya, Isuzu juga mengencangkan ikat pinggang demi menjaga likuiditas di tengah penuran pemasukan.
Grafik penjualan kendaraan niaga PT Sokonindo Automobile (DFSK) juga turun. Hanya saja, APM Sokon tersebut tidak mengungkapkan besar penurunannya.
DFSK menilai, ketidakpastian kondisi karena pandemi Covid-19 menyebabkan target penjualan 2020 sulit diprediksi. Kemungkinan pemulihan pasar pun akan berjalan secara perlahan setelah huru-hara virus korona berakhir. "Tentunya pemulihan dengan dukungan stimulus ekonomi yang akan membantu segmen otomotif ini," tutur Arviane Dahniarny, Public Relations and Digital Manager DFSK.
Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia menilai, penurunan penjualan kendaraan niaga adalah efek domino kebijakan sektor transportasi. Dia sepakat, proses pemulihannya perlu waktu. Dalam kondisi seperti saat ini, APM sulit mengejar pertumbuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News