kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Brand Aggregator, Mendorong Pertumbuhan Bisnis Online di Indonesia


Kamis, 23 Desember 2021 / 16:12 WIB
Brand Aggregator, Mendorong Pertumbuhan Bisnis Online di Indonesia
ILUSTRASI. Bisnis Online


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Berkat pesatnya perkembangan gaya hidup digital di seluruh pelosok negeri, Indonesia baru saja merayakan kelahiran unicorn kedelapannya. Perayaan ini merupakan tonggak penting mengingat Indonesia masih berjuang untuk melindungi ekonominya di tengah terpaan pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.

Satu kesamaan yang dimiliki kebanyakan unicorn di Indonesia adalah mereka beroperasi di sektor digital. Bukalapak, Traveloka, Gojek, Tokopedia, Xendit, Ajaib, mereka semua adalah perusahaan ekonomi digital.

Bangkitnya unicorn Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhan yang luar biasa di sektor digital nasional. Sektor ini siap menjadi sektor strategis utama dalam perekonomian pasca pandemi jika Indonesia (sektor publik dan swastanya) benar-benar dapat memanfaatkannya. Dengan demikian dukungan yang solid bagi sektor digital sangatlah diperlukan.

Tentu saja jika dukungan hanya dinikmati oleh segelintir perusahaan digital raksasa yang hampir menjadi unicorn juga tidak dianjurkan. Perusahaan-perusahaan tersebut hanya tinggal menunggu waktu saja untuk menjadi unicorn berikutnya dari Indonesia.

Baca Juga: Ekspansi ke Asia Tenggara, SoftBank Ventures Asia Suntik Startup Pembayaran Digital

Perlu mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan Digital Indonesia secara keseluruhan. Untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan digital baru Indonesia yang kuat secara berkelanjutan dibutuhkan lingkungan bisnis yang kondusif bagi lebih banyak perusahaan digital untuk berkembang.

Itu berarti infrastruktur digital yang lebih baik, sumber daya manusia yang lebih baik, kemudahan berbisnis, antusiasme lebih tinggi diantara para pelaku bisnis, lebih kreatif, dan terutama investasi yang lebih besar.

Akses permodalan dan investasi adalah fokus utama pemerintah Indonesia saat ini dalam mengembangkan industri digital. Dan proses ini bukan tanpa rintangan.

Ketua Tim Pelaksana Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan nilai pasar digital Indonesia sebesar Rp 616 triliun merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.

Namun, data menunjukkan bahwa sebagian besar investasi digital sebesar Rp 60 triliun pada tahun 2020, sebagian besar hanya berputar di wilayah Jabodetabek saja karena kurangnya dukungan infrastruktur.




TERBARU

[X]
×