kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulog patok penyerapan beras sebesar 916.000 ton hingga akhir April


Selasa, 19 April 2011 / 19:51 WIB
Bulog patok penyerapan beras sebesar 916.000 ton hingga akhir April
ILUSTRASI. Selama masa pandemi COVID-19, sejumlah ruas jalan di Yogyakarta kembali ramai oleh aktivitas warga di luar ruang yang dapat menghambat upaya penanganan penyebaran virus Corona (COVID-19). Begitu pula sektor perhotelannya. Ada tiga hotel di Yogyakarta yang


Reporter: Herlina KD | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Membaiknya produksi beras tahun ini membawa angin segar bagi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Bulog optimis penyerapan berasnya tahun ini akan lebih baik. Hingga akhir April ini, Bulog mematok target penyerapan beras hingga akhir April ini mencapai 916.000 ton.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso berharap, target penyerapan beras yang dipatok Bulog hingga akhir April nanti akan bisa tercapai. "Hingga saat ini kontrak pengadaan beras bulog sudah mencapai 652.000 ton," ujarnya Selasa (19/4). Sementara itu, pengadaan beras komersial Bulog hingga saat ini sudah masuk sekitar 27.000 ton.

Dia menambahkan, Bulog memperkirakan puncak panen raya padi akan terjadi pada April - Mei ini. Hanya saja, "Sepertinya panennya lebih merata sehingga masa panen lebih melandai," jelas Sutarto. Artinya, tahun ini diperkirakan tidak ada puncak panen raya yang sebenarnya, tapi panen akan terjadi secara merata dan terus menerus.

Mantan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan ini juga menjelaskan, dalam dua hari terakhir saja, penyerapan beras Bulog rata-rata masih sekitar 20.000 ton per hari. Karena puncak panen raya belum terjadi, harga beras tidak bisa melorot secara drastis. Sutarto bilang, untuk harga gabah saat ini masih sekitar 15% di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Sedangkan untuk beras, harganya masih sekitar 10% dari HPP.

Sutarto mencontohkan, harga beras Bulog (beras medium) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini sekitar Rp 5.500 per kg. Catatan saja, HPP untuk beras jenis medium adalah sebesar Rp 5.060 per kg. Artinya, saat ini harga beras medium di PIBC masih lebih tinggi sekitar 8,69% dari HPP.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×